Ngaku Bisa Obati Virus Corona, Dukun Palsu di Tangerang Cabuli Emak-Emak
SD, seorang dukung yang mengaku bisa menangkal virus corona dan berbagai penyakit lain diamankan aparat Polsek Jatiuwung, Polres Metro Tangerang karena mencabuli ibu-ibu yang berobat kepadanya. Jumlah korban diperkirakan sedikitnya 10 orang.
SD, seorang dukung yang mengaku bisa menangkal virus corona dan berbagai penyakit lain diamankan aparat Polsek Jatiuwung, Polres Metro Tangerang karena mencabuli ibu-ibu yang berobat kepadanya. Jumlah korban diperkirakan sedikitnya 10 orang.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring mengungkapkan, aksi sang dukun cabul tersebut, baru berlangsung selama 2 minggu. SD terpaksa membuka jasa pengobatan non medis tersebut, karena pekerjaannya sehari-hari tak cukup menopang kebutuhan hidupnya.
-
Kapan Tari Dulang dipertunjukkan? Tarian tersebut lazim dipertunjukkan saat masa selesai masa panen dan sebagai salah satu simbol ungkapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Allah SWT atas panen yang melimpah.
-
Di mana Taman Bambu Tangerang berada? Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, taman ini cocok bagi muda-mudi yang ingin bersantai dengan nuansa berbeda di tengah hiruk pikuk perkotaan.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kuluk Dugan itu apa? Salah satu bagian dari jenis pakaian adat tradisional dari Bengkulu ini berupa kain tenun yang berfungsi sebagai penutup tubuh bagian atas wanita dewasa. Setiap suku dan daerah di Indonesia pastinya memiliki ciri khas berupa pakaian adat yang menjadi identitas asal.
-
Apa yang menarik dari Taman Bambu Tangerang? Taman Bambu menjadi destinasi edukasi yang menarik, karena pengunjung bisa mengetahui kegunaan bambu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
"Sudah kami amankan. Sementara, terlapor berinisial SD, baru membuka praktiknya sejak dua minggu ini," jelas Kapolsek dikonfirmasi Jumat (16/10).
Dijelaskan Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali, terlapor SD, telah dilaporkan 10 orang korbannya. Umumnya para korban, mendapat perlakuan cabul dengan modus yang sama.
"Korbannya sampai saat ini terdata mulai dari 21 tahun sampai 41 tahun. Tidak menutup kemungkinan (bertambah) ," terang Zazali.
Zazali menjelaskan, SD sebelumnya berprofesi sebagai pengemudi angkutan kota. Dia kemudian melayani jasa urut badan. Dari pengalamannya itu, dia memasarkan diri bisa menangkal berbagai penyakit termasuk Corona.
"Mungkin dengan adanya momen Covid-19 itu dia menawar-nawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin covid juga. Karena pemasarannya juga dari mulut ke mulut," ucapnya
Polisi memastikan masih mendalami motif dari perbuatan pelaku, saat ini pihaknya juga masih melakukan pendataan terhadap korban kejahatan terlapor.
(mdk/bal)