Normalisasi BKT Semarang dianggarkan Rp 485 miliar
Normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang menelan biaya Rp 485 miliar. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan proyek tersebut akan dimulai bulan ini.
Normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang menelan biaya Rp 485 miliar. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan proyek tersebut akan dimulai bulan ini.
"Waktunya limit sekali. Maka kita sekarang mulai mengebut normalisasi BKT sepanjang 6,7 kilometer. Mulai dari Jembatan Majapahit sampai ujung kawasan Citarum," ungkap Ruhban, saat meresmikan proyek normalisasi BKT, di Kampung Sawah Besar, Jumat (5/1).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Dimana saja banjir terjadi di Semarang? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Bagaimana kondisi banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm.
-
Apa saja yang terdampak akibat banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm. Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Proyek BKT, menurutnya akan dimulai dari pembuatan parapet serta pengerukan dari hulu sungai. Selanjutnya, ujar Ruhban normalisasi juga mencakup anak sungai di Kampung Sawah Besar. Untuk mendukung proyek ini, akan ada penertiban 40 ribu pedagang kaki lima serta 20 KK hunian liar.
Ia optimistis mampu menuntaskan proyek itu tepat waktu karena mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Kota Semarang untuk menertibkan pedagang kaki lima dan warga bantaran sungai. "Kita akan gerak cepat untuk menggarap proyek ini. Sebab, batas akhir kontraknya sampai 20 Desember 2019," paparnya.
Lebih lanjut, warga yang terdampak normalisasi BKT segera dipindahkan ke Rusunawa Kaligawe. Sedangkan PKL yang terkena gusuran akan direlokasi ke Pasar Klithikan Penggaron.
Dia menyebut bahwa proyek normalisasi BKT akan memiliki daya dukung yang bagus lantaran ke depan juga dilengkapi fasilitas umum bagi warga setempat. Bahkan, ia mengklaim proyek ini bakal lebih bagus dari Banjir Kanal Barat (BKB).
"Mengingat jumlah fasilitas umum di Semarang sangat kurang, maka nanti akan dibuatkan di dekat BKT," ungkapnya.
"Ini sangat menjanjikan buat kami karena tanahnya sangat luas maka tanggulnya akan diperlebar lagi utuk difungsikan sebagai jalan inspeksi pemeliharaan. Proyek BKT juga dikerjakan bersama tiga kontraktor," terangnya.
Sedangkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap normalisasi BKT mampu mengatasi banjir yang kerap terjadi di Semarang. Ia juga mendorong perangkat kelurahan untuk bersinergi dengan kelompok-kelompok aktivis lingkungan untuk menggalakan perilaku hidup bersih di kawasan tersebut.
"Harapan kita tentunya BKT bisa mengendalikan banjir seperti BKB. Sehingga banjirnya dapat dikanalisasi," paparnya.
Baca juga:
Imbas fenomena Supermoon, banjir rob rendam kawasan Muara Baru
Sungai meluap, 2.000 rumah di Tebing Tinggi kebanjiran
Ganasnya Badai Eleanor hingga ciptakan ombak raksasa di pantai Inggris
Hujan deras saat Tahun Baru, sejumlah wilayah di Sumbar terendam banjir
Banjir surut, Jalur Sumbar-Riau sudah kembali bisa dilalui