Realisasi Belanja Pemerintah Pusat 2024 Mencapai Rp2.486,7 Triliun
Realisasi belanja pemerintah pusat tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 11 persen.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi sementara belanja pemerintah pusat tahun 2024 mencapai Rp2.486,7 triliun atau naik 11 persen secara tahunan (yoy) dari pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Adapun rincian jumlah realisasinya antara lain belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp1.315 triliun atau 100,8 persen dari pagu atau tumbuh 17,9 yoy. Sedangkan realisasi belanja Non K/L mencapai Rp1.171,7 trilium atau 85,1 persen dari pagu atau tumbuh 7,7 persen yoy.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menjelaskan realisasi sementara dari belanja K/L ataupun non K/L digunakan untuk penyaluran bantuan pangan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 10 kg per bulan.
"Juga digunakan untuk penyaluran bantuan pangan beras tahap II tahun 2023 dan kekurangan bayar tahun 2023," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (6/1).
Kemudian digunakan untuk pembangunan infrastruktur konektivitas, pembagunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pelaksanaan Pilkada serentak 2024, dan pembayaran realisasi subsidi Rp110,6 triliun dan pembayaran kompensasi.
Di sisi lain, Suahasil menyampaikan untuk manfaat langsung yang diterima masyarakat, seperti belanja kesehatan realisasi sementara mencapai Rp194,4 triliun. Sebanyak 96,7 juta orang menjadi penerima PBI JKN, 55,4 ribu orang ibu hamil menerima makanan tambahan, jaminan kesehatan bagi 4,6 juta ASN/TNI/Polri/penerima pensiun/veteran hingga pendanaan operasional 12,8 triliun untuk 10.072 Puskesmas.
Selanjutnya belanja pendidikan tercatat Rp550,4 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi ini digunakan untuk 21,1 juta siswa penerima PIP, 1,1 juta mahasiswa penerima KIP, 1,6 juta guru penerima tunjangan profesi guru hingga beasiswa LPDP kepada 58.597 mahasiswa.
Sedangkan untuk belanja perlindungan sosial (Perlinsos) tercatat sebesar Rp455,9 triliun. Realisasi ini juga digunakan untuk 4,2 juta orang PKH lansia, 353,1 juta orang PKH disabilitas, 7 juta anak PKH anak sekolah, 8,3 juta MT subsidi LPG 3 kg hingga 4,9 juta debitur subsidi bungan KUR.