Nur Fatimah, anak buruh tani raih cumlaude di UIN Semarang IPK 3,93
Selain pintar di bangku kuliah, Nur Fatimah juga banyak mengikuti organisasi kampus atau menjadi aktivis.
Mokhari (47) warga Batang, Jawa Tengah yang hanya berprofesi sebagai buruh tani penggarap sawah terharu menangis melihat putrinya Nur Fatimah meraih cumlaude. Nur Fatimah lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) senilai 3,93 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Sebagai pekerja tani saya tidak menyangka putri kedua saya ini bisa menjadi yang terbaik dari sebanyak 898 wisudawan. Saya sampai menangis terharu dan bangga sekali anak kami bisa mendapat beasiswa S2 dari pak Rektor setelah diwisuda," ujar Mokhari di Kampus UIN Walisongo Jalan Raya Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/2).
Suwarni, ibunda Nur Fatimah bekerja sebagai buruh Pembantu Rumah Tangga (PRT) bersih-bersih di rumah tetangga dengan gaji Rp 250 ribu sebulan. Sementara penghasilan sang ayah hanya Rp 450 ribu per bulan.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menjadi pendakwah muda inspiratif? Jeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan semangatnya mengajar ngaji? Meski berada dalam keterbatasan, semangatnya berbagi ilmu agama kepada anak-anak benar-benar menginspirasi. Syarif, menjadi contoh sosok yang kuat menjalani kehidupan meski fisiknya berbeda dari kebanyakan.
"Jadi kira-kira saya sehari mendapatkan uang Rp 13.500. Sebagai buruh tani saya tetap bangga, karena anak saya bisa sekolah sampai ke universitas, bahkan bisa melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi," ucapnya bangga.
Nur Fatimah, gadis kelahiran Batang, 11 Juni 1993 ini berhasil menyabet lulusan terbaik di Kampus UIN Walisongo, Kota Semarang dengan skripsi 'Produksi Film Dokumenter Religius berjudul; “Bukan Seperti Miskin Tidak Seperti Kaya'.
Selain pintar di bangku kuliah, Nur Fatimah juga banyak mengikuti organisasi kampus atau menjadi aktivis seperti; Lembaga Pers Mahasiswa MISSI, UKM Walisongo TV, Radio Mitra Berdakwah dan Solawat (MBS) Dakwah. Sehingga tak heran dirinya selama masa kuliah selalu mendapatkan beasiswa.
"Semua itu bisa diraih jika kita pandai memanajemen waktu belajar kita. Saya mengatur jadwal kuliah dengan aktivitas di buku catatan harian saya. Kalau subuh belajar untuk mata kuliah yang nanti akan diajarkan, kalau malam buat belajar organisasi seperti menulis," ungkap Nur Fatimah.
Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Muhibbin menegaskan bahwa pihak kampus memberikan kesempatan dengan cara memberikan beasiswa kepada 10 wisudawan berprestasi untuk melanjutkan kuliah.
"Sejak dulu UIN Walisongo menyediakan beasiswa kepada wisudawan yang cumlaude membebaskan biaya kuliah sampai lulus. Kita juga akan upayakan beasiswa yang lainnya juga seperti beasiswa LPDP atau beasiswa dari Kemenag Pusat," terangnya.
"Kalau yang bahasa inggrisnya yang bagus, kita kirim ke barat, jika bahasa arabnya yang bagus kita kirim beasiswa ke timur tengah," terangnya.
Pada periode Januari 2016, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang meluluskan 898 orang wisudawan, terdiri dari 2 orang Diploma 3 (D3) Perbankan Syari’ah, 862 orang Sarjana (S1), 27 orang Magister (S2) dan 7 orang Doktor (S3).