Nusron Wahid: Mas Gibran Siap Debat Sekalipun Pakai Bahasa Inggris Tanpa Teks
TKN Prabowo Gibran siap bila format debat cawapres menggunakan bahasa Inggris tanpa bawa teks.
Pernyataan Nusron ini merespons isu yang kerap menyudutkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pihak yang menginginkan perubahan format debat pada Pemilihan Presiden 2024.
Nusron Wahid: Mas Gibran Siap Debat Sekalipun Pakai Bahasa Inggris Tanpa Teks
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran siap berdebat dengan format manapun yang ditentukan sesuai aturan KPU.
Bahkan, pihaknya siap bila format debat cawapres menggunakan bahasa Inggris tanpa bawa teks.
"Secara prinsip paslon kami siap debat dengan aturan dan ketentuan yang dibuat KPU. Apapun format yang ditentukan. Bahkan andai KPU menentukan demi kepentingan diplomasi internasional,” ucap Nusron dalam keterangannya, Senin (4/12).
- Pihak Prabowo-Gibran Usul Debat Pakai Bahasa Inggris, Ini Jawaban Capres Ganjar
- TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Pilpres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Mereka Lupa Sumpah Pemuda
- TPN Ganjar-Mahfud soal Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris: Apakah Semua Rakyat Paham?
- TKN Prabowo-Gibran Siap Debat Gunakan Bahasa Inggris, Jubir Anies: Justru Menguntungkan AMIN
"Misal debat antara Cak Imin, Mas Gibran, dan Pak Mahfud dengan bahasa Inggris dan tanpa bawa teks-pun, kita siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu," sambung Nusron.
Pernyataan Nusron ini merespons isu yang kerap menyudutkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pihak yang menginginkan perubahan format debat pada Pemilihan Presiden 2024.
Padahal, yang mengusulkan perubahan format debat tersebut bukan Prabowo-Gibran.
"Alhamdulillah, sekarang sudah ketahuan cetho welo welo. Alias sudah terang benderang. Sudah ketahuan pihak mana yang mengusulkan perubahan format debat, dan itu bukan dari pasangan Prabowo Gibran,"
tutur Nusron.
merdeka.com
Menurut Nusron, hal ini makin menambah bukti tuduhan yang dilayangkan kepada Prabowo Gibran tidak benar.
"Setiap ada usulan yang tidak menyenangkan mereka seolah olah datang dari kami. Padahal dari mereka sendiri. Ini namanya kejahatan dalam cara berpikir. Namun Alhamdulillah kebenaran menemukan jalannya. Akhirnya ada pengakuan. Masyarakat bisa menilai sendiri,".
pungkasnya
merdeka.com
Sebelumnya, publik sempat dihebohkan dengan perubahan format debat cawapres yang diputuskan KPU tetap didampingi oleh capres masing-masing.
Dalam perkembangannya, usulan tersebut ternyata diakui diusulkan pertama kali pada FGD tanggal 29 November 2023 oleh Tim Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
"Timnas AMIN menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres," beber Nihayatul Wafiroh, Co-Captain Timnas AMIN.
Ketua Komisi Pemiliham Umum (KPU) Hasyim Asy'ari membantah menghapus debat khusus cawapres. Menurut dia, kabar terkait KPU menghilangkan debat cawapres adalah ngawur.
"Ngawur itu!" kata Hasyim melalui pesan singkat yang diterima, Jumat (1/12).
Hasyim meluruskan informasi yang berkembang. Dia memastikan, bahwa debat antar-cawapres 2024 tetap ada dengan format yang sudah ditentukan.
"Tetap ada debat cawapres, Undang-Undang Pemilu menentukan ada lima kalau debat, tiga kalau debat calon presiden dan dua kali debat calon wakil presiden," jelas Hasyim.
Dia menjelaskan, lima putaran debat pada dasarnya terdiri atas tiga kali debat antar-capres dan dua kali antar-cawapres.
Namun, dalam lima kali debat itu, pasangan capres-cawapres selalu hadir bersamaan. Hanya porsi berbicaranya yang dibedakan. Hasyim mengatakan, pasangan capres-cawapres harus bersama-sama hadir dalam debat untuk menunjukkan kesatuan dan kekompakan di antara mereka kepada publik.
"Sehingga publik makin yakin dengan penampilan mereka pada saat debat,"
kata Hasyim Asy'ari dilansir dari Antara, Jumat (1/12).
merdeka.com