Nyaru Jadi Polisi, Dua Begal di Surabaya Tuduh Korban Berjudi Sebelum Rampas Motor
Begitu korban tak berdaya karena diancam akan ditembak dan diborgol, pelaku kemudian membawa kabur 1 unit motor Honda PCX warna Putih Nopol W 3837 BY dan HP merek Samsung.
Dua begal motor bermodus menyamar sebagai anggota polisi diringkus Tim Jatanras Polrestabes Surabaya. Melawan saat ditangkap, kedua begal itu pun terpaksa ditembak kakinya.
Identitas dua begal motor tersebut bernama Ahmad Umar asal Desa Sokeh Dajah, Trageh, Bangkalan, Madura dan M Syafi'i asal Jalan Tambakasri Wijaya Kusuma Gg 1, Surabaya.
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Kenapa pembeli mobil ini melapor ke polisi? "Kami berharap kendaraan yang telah dibayarkan sebesar Rp140 juta tersebut diserahkan kepada kami. Kita tunggu saja kinerja dari aparat kepolisian," kata Sultoni.
Kanit Reskrim Jatanras Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto menjelaskan, kedua pelaku awalnya mencari mangsa di kawasan Surabaya Barat dengan mengendarai motor Honda Supra bernopol L 5457 RM.
Kemudian kedua pelaku menemukan sasaran seorang pengendara sepeda motor Honda PCX warna Putih Nopol W 3837 BY sambil membawa burung merpati.
"Korban didekati dan mengaku sebagai anggota polisi, selain itu korban akan diancam dan ditembak apabila tidak mengikuti perintahnya," ujar Iwan kepada wartawan, Kamis (26/12).
Iwan mengatakan, karena mendapat ancaman, korban merasa ketakutan dan menuruti keinginan kedua pelaku. "Korban takut karena dituduh melakukan perjudian burung merpati dan pelaku juga langsung memborgol korban," paparnya.
Begitu korban tak berdaya karena diancam akan ditembak dan diborgol, pelaku kemudian membawa kabur 1 unit motor Honda PCX warna Putih Nopol W 3837 BY dan HP merek Samsung.
Dia menambahkan, petugas langsung melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Dari petunjuk korban serta rekaman CCTV tersebut keduanya dengan cepat bisa tertangkap.
"Saat disergap kedua pelaku melakukan perlawanan dan dinilai membahayakan petugas. Terpaksa kami tembak kakinya," tegas Iwan.
Dari tangan kedua tersangka, petugas menyita barang bukti 1 unit sepeda motor Supra Nopol L 5457 RM, rekaman CCTV ,1 potong jaket warna abu abu,1 pasang sandal warna coklat, 1potong baju motif kotak kotak dan 1 pasang sepatu serta 2 buah helm.
Kedua pelaku terancam pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) ke 2 KUHP tentang pencurian dan kekerasan (Curas) dengan ancaman 7 tahun penjara.
(mdk/ray)