Ombudsman tunggu sikap resmi Pemkab Simalungun soal beasiswa Arnita
Ombudsman tunggu sikap resmi Pemkab Simalungun soal beasiswa Arnita. Ombudsman akan aktif untuk mendapatkan kepastian itu. Mereka terus menghubungi Kadisdik Simalungun Resman Saragih atau pejabat lain di Pemkab Simalungun untuk mendapatkan jawaban.
Penyelesaian kasus penghentian beasiswa Arnita Rodelina Turnip (21), mahasiswi asal Simalungun, Sumut, di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang diduga berkaitan dengan Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA), belum tuntas. Ombudsman RI Perwakilan Sumut yang mengawal kasus ini masih menunggu sikap resmi Pemkab Simalungun.
"Ya, kita masih menunggu jawaban Bupati Simalungun. Apakah bupati punya niat baik untuk menyelesaikan ini atau tidak," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Kamis (2/8).
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
-
Siapa yang memberikan kado beasiswa santri berprestasi di OKU Timur? Peringatan Hari Santri Nasional 2023, warga pondok pasantren dan santri di Kabupaten OKU Timur mendapatkan kado terindah dari Bupati OKU Timur Lanosin Kado terindah itu berupa beasiswa bagi santri berprestasi.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
Sejauh ini belum ada jawaban pasti dari pihak Pemkab Simalungun, apakah mereka akan mengaktifkan kembali status kepesertaan Arnita sebagai peserta Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Pemkab Simalungun. Abyadi menyatakan, Ombudsman akan aktif untuk mendapatkan kepastian itu. Mereka terus menghubungi Kadisdik Simalungun Resman Saragih atau pejabat lain di Pemkab Simalungun untuk mendapatkan jawaban.
Abyadi juga menanggapi pernyataan Sekda Simalungun Gideon Purba di sejumlah media yang mengesankan Pemkab Simalungun kebingungan membayar tunggakan BUD Arnita, dengan alasan anggarannya sudah tidak ada. Kata Abyadi, alasan kebingungan mengindikasikan ketiadaan niat Pemkab untuk menyelesaikan masalah ini.
"Mestinya Pemkab konsultasi dulu dengan berbagai pihak, bagaimana mekanisme penganggarannya. Misalnya, konsultasi ke Pemprov Sumut soal mekanisme penganggarannya, bukan langsung menjawab tidak ada uang untuk membayar, padahal belum ada upaya untuk menyiasati pembayaran itu," lanjutnya.
Karena ada indikasi ketiadaan niat itu, Abyadi menyatakan pihaknya akan meminta klarifikasi dari pihak Pemkab Simalungun. "Alasannya apa? Saya nggak tahu. Ini yang perlu kita minta klarifikasi ke Pemkab. Yang jelas, mulai hari ini Ombudsman akan berkomunikasi dengan Kadisdik dan pejabat terkait lainnya di Pemkab untuk mengetahui keputusan Pemkab," tegasnya.
Sebelumnya, saat meminta klarifikasi Kadisdik Simalungun Resman Saragih, Selasa (31/7), Ombudsman sudah menjelaskan bahwa Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah memberi deadline waktu sampai September 2018 kepada Arnita untuk membayar tunggakan BUD. Saat itu, Resman sudah memahami deadline waktu itu. Dia berjanji akan terus berjuang dan konsultasi dengan bupati serta akan segera memberi penjelasan keputusan Pemkab Simalungun itu kepada Ombudsman. "Semoga semua berjalan baik," ucap Abyadi.
Seperti diberitakan, Pemkab Simalungun dilaporkan ke Ombudsman karena diduga telah menggunakan alasan SARA saat memutus BUD Arnita Rodelina Turnip pada 2016. Mahasiswi pada Program Studi Silvi Kultur Departemen Kehutanan IPB ini menduga penghentian BUD itu karena dia memilih pindah agama.
Namun, pihak Dinas Pendidikan Simalungun membantahnya. Mereka beralasan peristiwa itu terjadi semata-mata karena masalah administrasi.
Pihak Pemkab beralasan pemutusan BUD itu karena Arnita tidak membuat surat permohonan dana dan tidak dapat dihubungi. Alasan ini bertolak belakang dengan kenyataan bahwa Arnita masih aktif kuliah saat surat penghentian dana BUD itu dikirimkan ke IPB.
Baca juga:
Pemerintah diminta tegas atasi dugaan penghentian beasiswa mahasiswi IPB
Ombudsman akan kawal kasus penghentian beasiswa mahasiswi Simalungun
Usai bertemu Ombudsman, Disdik Simalungun berjanji penuhi hak beasiswa Arnita
Disdik Simalungun bantah penghentian beasiswa karena mahasiswi pindah agama
Diduga karena pindah agama, beasiswa mahasiswi Simalungun dihentikan