Oplos pupuk subsidi di makam, 4 pelaku ditangkap polisi
Pupuk hasil oplosan dijual ke Sidoarjo dan beberapa kota di Jawa Timur dengan harga Rp 150 Ribu sampai Rp 200 Ribu.
Sindikat pengoplos pupuk bersubsidi berhasil diringkus oleh Polres Malang, Jawa Timur. Empat pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan tujuh lainnya ikut dimintai keterangan.
Mereka diamankan pada Kamis (16/4) malam bersama 13 ton pupuk oplosan dari sebuah tanah makam di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Para pelaku memanfaatkan tanah kosong di sebelah tanah makam yang tersembunyi untuk mengoplos.
"Pelaku memanfaatkan tanah sepi, lokasinya dekat makam Nasrani yang sulit dijangkau. Saat didatangi petugas, mereka sudah 2 kali mengirim. Begitu truk penuh hasil oplosan, mereka langsung mengirimkan barangnya," kata Kapolres Malang, AKBP Aris Haryanto, di Mapolres Malang, Senin (20/4).
Modus pelaku dengan menyalahgunakan statusnya sebagai pengecer. Pelaku Nanik (50) dan Gunarto (51) sebagai agen pengecer pupuk bersubsidi, bekerja sama dengan petani tebu bernama Huda (44) yang memborong pupuk subsidi.
Sementara Langlang (39), sebagai penanggung jawab pengoplosan. Pria asal Lawang ini yang menjual sekaligus mencari bahan campuran oplosan.
"Pupuk subsidinya sekitar 10 persen dari pupuk tanpa merek yang dicampurkan. Kandungan bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman," katanya.
Pupuk bersubsidi yang biasanya diperoleh dengan harga Rp 100 Ribu sampai Rp 105 Ribu per zak, dicampur dengan pupuk tanpa merek. Satu zak berisi Rp 50 kilogram. Setiap 2 truk biasanya dioplos dengan 2 ton pupuk subsidi tanpa merek yang diperoleh dari Sidoarjo dan Pasuruan.
Pupuk hasil oplosan dijual ke Sidoarjo dan beberapa kota di Jawa Timur dengan harga Rp 150 Ribu sampai Rp 200 Ribu per zak.
"Penjualan ke Kalimantan dijual Rp 300 ribu. Pupuk dimasukkan dalam kemasan zak dengan merek Mutiara Tani produksi PT Surya Citra Perkasa Indonesia," tambah Kasatreskrim, AKP Wahyu Hidayat.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Bagaimana cara Kementan mendistribusikan pupuk subsidi? Mentan mengatakan, sejauh ini benih yang akan disiapkan adalah benih unggul sesuai dengan kebutuhan petani. Pemerintah menjamin, pemberian benih dibagikan secara gratis melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. "Benih yang kita bagikan adalah benih unggul. Kita siapkan benih sesuai dengan kebutuhan petani dan sekarang sudah jalan. Kenaikan bibit ini merupakan intensif el nino yang kita berikan agar petani tetap berproduksi," katanya.
-
Bagaimana penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan? Kemudian, penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan berdasarkan data e-RDKK dengan batas alokasi per kecamatan yang ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.
-
Bagaimana cara mengatasi kendala distribusi pupuk bersubsidi menurut Ganjar Pranowo? Dengan menggunakan KTP Sakti, persoalan tersebut diyakini dapat teratasi.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Siapa yang menyampaikan dukungan pada pembenahan kebijakan subsidi pupuk? Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyampaikan dukungannya pada pembenahan subsidi pupuk.