OPM Terus Berulah, Ratusan Pasukan Khusus TNI AU Diterjunkan ke Papua & Ini Tugas Penting yang Dilakukan
Mereka akan berjaga di sejumlah Bandara di Papua dan beberapa titik lainnya.
Mereka akan tergabung dalam Satgas Pamtas atau Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan.
- 3 OPM Gerombolan Teranus Enumbi Ditembak Mati TNI Dikenal Sadis, Ini Deretan Aksi Kriminalnya
- Masyarakat Papua Barat Daya Menangis, Ditinggal Prajurit TNI Selesai Tugas Setelah 14 Bulan Memburu OPM
- OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan
- Pendapat Pakar Terkait TNI Ubah Istilah KKB di Papua menjadi OPM
OPM Terus Berulah, Ratusan Pasukan Khusus TNI AU Diterjunkan ke Papua & Ini Tugas Penting yang Dilakukan
Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU) mengirimkan ratusan personelnya ke Papua. Mereka akan tergabung dalam Satgas Pamtas atau Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan.
Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange mengatakan, personel yang diterjunkan dan diperbantukan untuk pengamanan di Papua ini dari berbagai satuan.
"Kalau untuk Satgas Pamtas, memang baru dirolling, setahun dua bulan. Ini juga dari jajaran Wing 1, dari Batalyon 467, 461, Denmatra 1 maupun Denhanud."
Kata Kolonel Nange kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/5).
@merdeka.com
Menurutnya, lebih kurang 400 prajurit akan diperbantukan ke Kodam yang ada di Papua. Mereka akan dibagi ke dalam sejumlah pos.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi, para prajurit lebih dulu melakukan latihan secara bersama-sama di Batujajar, Kopassus.
"Sudah, sudah memasuki sekitar 3 bulan. Sebelumnya mereka melaksanakan pra tugas sama-sama dengan seluruh pasukan di Batujajar Kopassus," ujarnya.
Mereka yang ditugaskan di Papua akan melakukan pengamanan berkaitan dengan keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di sejumlah Bandara di Papua dan beberapa titik lainnya.
Namun tidak dijelaskan pos dan bandara mana saja yang akan didlakukan penjagaan.
"(Penugasan) Semua papua ada, dibagi sekitar 13-15 pos. Di setiap bandara pasti ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah Alexander Parapak korban penembakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Aksi penyelamatan dilakukan, sehari setelah aparat merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya dari OPM,
Sabtu (4/5/2024).Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon menyebut satgas TNI-Polri hanya butuh Waktu 20 menit untuk merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
OPM pimpinan Keni Tipagau diketahui melakukan penyerangan terhadap Polsek Homeyo dan mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia, Selasa (30/4/2024).
Akibat penembakan OPM, Alexsander meninggal dunia dan disemayamkan selama hampir 5 hari lamanya di Homeyo.