Orang Tua Pasien Gagal Ginjal Akut Laporkan Produsen Obat Sirop ke Polisi
Mohamad Ripai, ayah dari seorang anak yang meninggal dunia setelah didiagnosa mengalami Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), melaporkan PT AF ke Polda Metro Jaya, Kamis (8/12). Perusahaan farmasi itu dilaporkan karena parasetamol sirop yang mereka produksi diduga memicu penyakit yang diderita sang anak.
Mohamad Ripai, ayah dari seorang anak yang meninggal dunia setelah didiagnosa mengalami Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), melaporkan PT AF ke Polda Metro Jaya, Kamis (8/12). Perusahaan farmasi itu dilaporkan karena parasetamol sirop yang mereka produksi diduga memicu penyakit yang diderita sang anak.
Saat membuat laporan, Ripai didampingi penasihat hukumnya. Laporan teregister dengan nomor: STTLP:/B/6265/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya Tanggal 8 Desember 2022.
-
Apa yang bisa merusak ginjal dari obat pereda nyeri? Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen ternyata bisa sebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan. Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K dari Siloam Hospitals ASRI, mengungkapkan bahwa kebanyakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit memiliki kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. "Semua painkiller, hati-hati, bisa merusak ginjal. Bahasa gampangnya begitu," kata Nur dalam diskusi media 'MengatasiKasusBatu Ginjal yang Sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)' di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024.
-
Kenapa obat pereda nyeri bisa merusak ginjal? Hal ini bisa terjadi karena banyak painkiller dikeluarkan melewati ginjal, sehingga membuat kerja organ tersebut semakin berat. Walau begitu Nur menjelaskan bahwa terdapat jenis painkiller yang lebih aman untuk ginjal karena metabolisme tidak dilakukan di ginjal.
-
Bagaimana cara mengonsumsi obat agar aman untuk ginjal? Lebih lanjut Nur mengingatkan pentingnya mengetahui bagaimana suatu obat yang akan dikonsumsi itu bekerja agar aman dalam mengonsumsinya."Jadi, kita dalam menggunakan obat itu harus tahu obat itu prosesnya bagaimana, dibuangnya lewat mana, sehingga kita aman untuk mengonsumsinya," ujarnya.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal? Gagal ginjal dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara rutin.Pertama, sangat penting untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan meninggalkan kebiasaan merokok dan menghindari alkohol.Selain itu, memantau fungsi ginjal secara teratur melalui tes darah dan urin juga penting untuk memastikan kesehatan ginjal. Kemudian mengontrol tekanan darah dengan menjaga pola makan yang sehat.Berolahraga secara teratur dan menghindari makanan yang tinggi garam juga dapat membantu mencegah gagal ginjal.Selain itu, memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
"Kami mencari keadilan, biar ada yang tanggung jawab atas kematian anak-anak Indonesia yang penyakitnya sama kayak anak saya," kata Ripai.
Dia menerangkan bahwa anaknya Fatimah Az Zahratullah (7) awalnya diagnosis menderita selulitis saat berobat ke klinik kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara pada 1 September 2022.
Dokter memberikan obat produk parasetamol sirop dari PT AF, antibiotik dan obat salep. Namun, Fatimah tak kunjung sembuh dan kondisi tubuhnya justru semakin buruk.
"Tiga hari konsumsi obat dari dokter anak saya sakit perut, nyeri, muntah-muntah. Padahal sebelumnya cuma sakit infeksi selulitis," kata dia.
Anak Meninggal Dunia di RSCM
Ripai menerangkan, pihak klinik merujuk anaknya untuk menjalani pengobatan ke salah satu rumah sakit umum di daerah Cakung. Saat diperiksa, anak didiagnosa mengalami penurunan fungsi ginjal.
"Keesokan harinya dinyatakan gagal ginjal akut," ujar dia.
Ripai menerangkan, pihak rumah sakit tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan alat. Dia disarankan agar membawa anaknya ke RSCM
"Di RSCM itu langsung pemasangan selang ventilator, terus dibawa ke ruang picu, dilakukan tindakan operasi pemasangan selang untuk cuci darah," ujarnya.
Ripai menerangkan, anaknya meninggal dunia saat menjalani perawatan selama sepekan di RSCM atau pada 17 September 2022.
Hasil pemeriksaan laboratorium diduga anaknya mengonsumsi obat yang mengandung senyawa Dietilen Glikol atau DEG dan Etilen Glikol (EG) melebihi ambang batas.
"Seminggu setelah anak saya meninggal baru ada yang diteliti. Baru ketahuan ada cemaran EG dan DEG," ujar dia.
Penasihat Hukum Ripai, Christma Celi Manafe menambahkan, terlapor dalam kasus ini masih dalam lidik. Pihaknya mempersangkakan terlapor dengan Pasal 359 KUHP yakni kelalaian yang menyebabkan kematian pada seseorang
"Kami serahkan ke pihak kepolisian untuk melakukan pengembangan," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com.
(mdk/yan)