Otak Pemalsuan Uang Sindikat UIN Alauddin Dijebloskan ke Rutan Makassar, Isi Kamar Bareng 20 Tahanan
Kepala Rutan Makassar Jayadikusumah memastikan tak ada perlakuan istimewa terhadap ASS.
Tersangka utama kasus produksi dan peredaran uang palsu sindikat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar berinisial ASS dijebloskan ke Rumah Tahanan Kelas I Makassar, Selasa (7/1) siang. Kepala Rutan Makassar Jayadikusumah memastikan tak ada perlakuan istimewa terhadap ASS.
Jayadikusumah mengatakan, Rutan Makassar baru menerima satu tersangka kasus produksi dan peredaran uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar yakni ASS dari Polres Gowa. Sementara 17 tersangka lainnya tidak dititipkan di Rutan Makassar.
- ASS Tersangka Utama Produksi Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Makassar, Ini Perannya
- Tersangka Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Dilarikan ke RS Bhayangkara!
- Pengusaha Inisial ASS Jadi Tersangka Sindikat Produksi Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
- Beredar Kabar Salah Satu Tersangka Produksi Uang Palsu Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Ini kata Polisi
"Untuk sementara kalau tidak salah baru ASS saja (ditahan di Rutan Makassar)," ujar Jayadikusumah kepada wartawan, Rabu (8/1).
Tidak Ada Fasilitas Khusus
Jayadikusumah menegaskan tidak pengecualian ataupun perlakuan spesial terhadap ASS. Jayadikusumah menyebut ASS ditempatkan di Blok B Kamar Mapenaling.
"Setelah pemeriksaan administrasi kemarin, tersangka ASS kami tempatkan di Blok B kamar Mapenaling bersama dengan 15 sampai 20 orang. Tidak ada pengecualian maupun (perlakuan) spesial (terhadap ASS)," kata dia.
Menurut Jayadikusumah, kamar Mapenaling (masa pengenalan lingkungan) hanya disediakan tempat tidur dan kamar mandi. Tidak ada fasilitas khusus lainnya.
"Hanya tempat tidur kemudian ada kamar mandi. Kapasitas sebenarnya 15, tapi terkadang tahanan baru yang ada melebihi kapasitas," ujar Jayadikusumah.
Cek Kesehatan
Jayadikusumah mengatakan, ASS telah menjalani observasi kesehatan oleh dokter klinik Rutan Makassar. Hasil observasi kesehatan menunjukkan ASS dalam kondisi sehat meski memiliki riwayat penyakit jantung
"Telah dilaksanakan observasi oleh dokter klinik Rutan tadi pagi dan sementara yang bersangkutan seperti surat keterangan berbadan sehat dari Rumah Sakit Bhayangkara bahwa yang bersangkutan berbadan sehat. Walaupun menurut yang bersangkutan mengaku memiliki riwayat jantung," bebernya.
Jayadikusumah menambahkan kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan telah melihat ASS di dalam ruang tahanan. Berdasarkan foto yang didapat merdeka.com, ASS menggunakan baju berwarna hijau bertuliskan Mapenaling Rutan Makassar.
"(Masa penahanan) Kalau menurut aturan itu biasanya 7 hari dan bisa diperpanjang sampai dengan 1 bulan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Gowa Ajun Komisaris Besar Reonald TS Simanjuntak mengatakan kini tersangka ASS telah menjalani penahanan di Rutan Makassar. Sebelumnya, ASS selama sepekan menjalani perawatan di RS Bhayangkara Makassar.
"ASS sudah kita jemput dari rumah sakit dan sudah kita lanjutkan penahanannya di Rutan Makassar," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/1) malam.
Reonald menegaskan pembantaran terhadap ASS ke RS Bhayangkara sudah selesai. Hal itu setelah kondisi kesehatan ASS dianggap sudah sehat.
"Saat ini kondisinya ASS sudah sehat. Sehingga sudah bisa melanjutkan pemeriksaan," tuturnya.
Reonald mengaku saat ini total tersangka kasus uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar berjumlah 18 orang. Mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar ini mengaku masih ada dua orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Masih ada dua orang DPO. Keduanya masih dalam pengejaran," ucap Reonald.