Otto puji psikolog dari kubu Jessica: Tidak main tebak-tebak orang
Otto puji psikolog dari kubu Jessica: Tidak main tebak-tebak orang. Otto justru menilai psikolog yang dihadirkan JPU memberikan keterangan subjektif. Sebab seharusnya, kata Otto, sebelum dilakukan penelitian terhadap seseorang harus dicari tahu kebiasaan Jessica.
Ketua tim penasihat hukum terdakwa Jessica, Otto Hasibuan mengatakan, ahli psikologi yang didatangkan pihaknya pada sidang ke-22 ini menggambarkan kasus yang sebenarnya. Pada sidang kali ini, Otto menghadirkan ahli psikologi kedua yakni Dewi Taviana. Setelah sebelumnya menghadirkan Firmansyah pada sidang ke-21 15 September 2016.
"Ahli ini jelas menggambarkan bahwa kita ini bukan paranormal tidak bisa main tebak-tebakan dalam menilai orang. Ahli yang benar itu seperti itu, punya metodologi punya aturan punya metode ada tools alatnya, ada alat penilaiannya ada raternya dan sebagainya," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (19/9).
Otto melanjutkan, kesaksian ahli sudah benar sesuai dengan tujuan pemeriksaannya profiling di mana hasilnya bisa sadar atau tidak sadar. "Kita kan waktu mahasiswa diajarkan bagaimana membuat metodologi kan, tujuan penelitian itu apa hipotesisnya apa, problemnya apa, permasalahannya apa kemudian batu dibuat kesimpulan," terang Otto.
Namun, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan kesaksian ahli yang didatangkan kubu Jessica. Bahkan menyebutkan ahli tidak bersifat objektif melainkan subjektif.
"Loh dari awalkan kita tahu dari awal dia meneliti dari data-data dari ahli terdahulu, kan biasa second opinion kan, kalau dokter A berpendapat. Kemudian ada dokter B itu kan ada perbedaan kemudian ada dikasih pendapat lagi, itu namanya second opinion gitu loh," kata Otto.
"Bahkan hasil rontgen pun cara membaca dokter A oh si B cara membacanya dokter A, tiba-tiba dokter Singapura bacanya itu bisa saja terjadi, penyakitnya kanker tahu-tahu dibawa ke Singapura bukan kanker kan gitu, ini analisanya dia mengatakan tujuannya untuk profiling bagaimana tujuannya dengan teman-temannya, tapi yang ditanya waras tidak waras cerdas tidak cerdas, jadi yang ditanyakan mangga dijawab manggis itu kira-kira," sambung Otto.
Untuk itu dia menilai kesaksian psikolog forensik Antonia Ratih dari pihak JPU memberikan keterangan subjektif.
"Sangat tidak objektif tidak metodologi tidak ilmiahlah istilahnya,ya bayangkan saja, kan waktu Ratih saya tanyakan dulu bagaimana mengatakan pada umumnya orang menaruh paper bag tidak di meja, padahal dia tidak pernah meneliti," ujar Otto.
Seharusnya sebelum dilakukan penelitian terhadap seseorang harus dicari tahu kebiasaan Jessica.
"Ini kan kebiasaannya Jessica, yang diperiksa kebiasaan Jessica dong, tapi yang diperiksa pada umumnya orang lain, ya enggak cocok, yang diperiksa Jessica sehari-harinya Jessica dalam 2-3 bulan terakhir kalau membawa papper bag diletakan di mana kalau selama ini dia meletakkan paper bag itu di kursi, kemudian diletakannya di meja itu tidak lazim, ini kan memeriksa kebiasaan Jessica tapi yang diperiksa adalah orang lain ya enggak klop, jadi cara penelitiannya pun sudah tidak kena, caranya tidak tepat, jadi yang harus diteliti Jessica bukan orang lain karena yang mau disimpulkan kebiasaan Jessica," tuturnya.
Baca juga:
JPU bakal analisa keterangan saksi Jessica karena ada pencekalan
Saksi Jessica ditahan imigrasi, Otto sebut 'kesaksiannya tetap sah'
Cerita nahas saksi ahli Jessica dilarang kembali ke Indonesia
Ini kronologis pencekalan saksi ahli Jessica asal Australia
Diduga langgar visa, saksi kubu Jessica diperiksa Imigrasi Jakpus
Imigrasi Jakpus tahan paspor saksi ahli Jessica
Imigrasi larang saksi ahli Jessica masuk Indonesia 6 bulan ke depan
-
Kapan Jessica Mila mulai berakting? Tahun 2002 menjadi awal dari karier aktingnya ketika ia membintangi sinetron CINTA SMU, walaupun pada saat itu usianya baru 10 tahun.
-
Kapan Jessica Tanoesoedibjo menjalani pemotretan maternity? Pemotretan ini dilakukan pada September 2023, seperti yang terlihat di laman Instagramnya.
-
Di mana Jessica Iskandar berlibur? Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag menikmati momen liburan mereka di Pulau Payung, Kepulauan Seribu.
-
Bagaimana Jessica Iskandar terlihat dalam pemotretan? Jessica Iskandar tampil memukau seperti putri Jawa dalam pemotretan ini. Rambutnya disanggul rapi dengan aksesoris yang menawan, sementara makeup-nya natural, mencerminkan kesederhanaan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang Jessica Iskandar lakukan di Singapura? Salah satu aktivitas liburan Jedar di Singapura adalah menaiki kendaraan bebek ini. Mereka menjelajahi kota dengan menaiki bebek lucu yang unik ini.