Pabrik miras oplosan beromzet ratusan juta per hari digerebek polisi di Sumsel
Pabrik miras oplosan beromzet ratusan juta per hari digerebek polisi di Sumsel. Empat pelaku diamankan dalam penggerebekan ini. Sementara pemiliknya masih dalam buruan kepolisian.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan menggerebek pabrik minuman keras (miras) oplosan beromzet ratusan juta rupiah per hari. Pabrik miras oplosan itu berada di sebuah rumah di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
Empat pelaku diamankan dalam penggerebekan ini. Sementara pemiliknya masih dalam buruan kepolisian.
-
Siapa yang hadir di acara pengajian Tyas Mirasih? Dengan kehadiran anggota keluarga yang besar dan orang-orang terdekatnya, acara pengajian pra nikah ini semakin istimewa dengan hiasan bunga yang seluruhnya berwarna putih.
-
Bagaimana Miya menunjukkan kemiripan dengan Titi Radjo Bintang? Seperti sang mama, Miya juga memiliki paras yang cantik dan mirip dengan mamanya. Kulitnya yang sawo matang membuatnya makin memesona.
-
Kapan Tyas Mirasih terlihat seperti ratu dengan mahkotanya? Tyas terlihat seperti seorang ratu dengan mahkotanya yang merupakan karya dari desainer Rinaldy Yunardi, lho.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kapan Naysila Mirdad mewarnai rambutnya? Nana Mirdad, kakak dari Naysila, memposting video adiknya yang sedang berada di salon dan memiliki gaya rambut baru.
-
Apa yang diwujudkan oleh Ria Ricis? Ria Ricis, seorang aktris dan konten kreator yang sangat populer, telah mewujudkan impiannya dengan membangun sekolah anak usia dini bernama MAHA.
Empat tersangka adalah Mulyadi Gunawan warga Bogor yang bertugas sebagai peracik minuman. Kemudian Mumuh warga Bogor yang bertugas mengepres botol. Lalu ada Irfan Maulana warga Bogor yang bertugas mencuci botol kosong dan mengisi miras dan Ridwando warga Pringsewu Lampung bekerja sebagai mengepak minuman ke dalam kardus.
Petugas menyita sejumlah barang bukti dalam penggerebekan itu. Barang bukti itu di antaranya, mesin pres, 4.000 tutup botol merek Mansion House Whiskey dan Vodka. Lalu 1.632 botol miras siap edar, 200 liter miras hasil produksi, 300 liter alkohol, dan puluhan barang bukti lain sebagai bahan oplos. Ada juga pewarna dan pewangi makanan yang digunakan sebagai pelengkap oplosan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pabrik tersebut memproduksi miras oplosan cukup besar. Bahkan, omzet penjualan mencapai Rp 200 juta per hari.
"Pabrik ini beroperasi sejak lima bulan lalu, dijual ke Palembang, Lubuklinggau, dan ke provinsi tetangga, seperti Jambi dan Bengkulu," ungkap Zulkarnain, Kamis (8/2).
Menurut dia, pemilik pabrik berinisial B (DPO) belajar meracik miras dari internet. Tak tanggung-tanggung, miras produksinya mengandung kadar alkohol mencapai 43 persen sehingga sangat berbahaya bagi konsumen.
"Apalagi dicampur zat pewarna dan pewangi makanan, lebih bahaya lagi. Kita masih buru pemiliknya," ujarnya.
Selama berproduksi, ternyata aktivitas pabrik ini tidak diketahui warga sekitar. Hanya saja, warga sempat curiga dengan suara mesin yang terdengar jelas pada malam hari.
"Kami tidak berani mendekat karena rumah itu di pagar, gerbangnya selalu tertutup. Rumah itu mereka sewa beberapa bulan kemarin," kata Suwarno, ketua RT setempat.
Baca juga:
Syaiful tewas usai pesta tuak semalam suntuk
8 Pemuda tewas usai pesta miras dioplos dengan bahan pembersih mesin
Kakak adik di Yogyakarta tewas usai tenggak miras oplosan
Mabuk miras oplosan saat pesta pernikahan, 3 orang tewas, 5 kritis
Polda Sumsel gerebek industri rumahan produksi miras oplosan
Usai pesta miras oplosan, Agus tewas kejang-kejang
Pemabuk di Yogyakarta tewas usai campur Miras dengan alkohol 70 persen