PAD seret, Pemkot Solo genjot retribusi pasar
PAD yang berasal dari pos retribusi pelayanan penjualan kios selama ini juga tak terserap secara maksimal.
Selama dua tahun berturut-turut target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Solo tak tercapai. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp 20,5 miliar baru tercapai 70%. Untuk mencapai target itu, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) sebagai salah satu penyumbang PAD terbesar pada APBD Kota Solo, berjanji akan memaksimalkan tarikan retribusi pasar.
“Dua tahun ini memang target PAD kita tidak pernah tercapai. Salah satu faktor penyebabnya, karena banyak pasar yang sedang dibangun sehingga tarikan retribusi regular di pasar itu tak ada,” ujar Kepala DPP Kota Solo, Subagyo kepada wartawan di Solo, Kamis (16/10),
Subagyo mengakui sumber PAD yang berasal dari pos retribusi pelayanan penjualan kios selama ini juga tak terserap secara maksimal. Menurutnya, masih banyak kios dan los kosong yang sepi peminat membuat pendapatan dari pos tersebut hilang senilai Rp 4 miliar. Ia menjelaskan setidaknya ada 4 pasar yang tarikan retribusi dari pelayanan penjualan kios dan los masih minim.
“Ada 4 pasar yang masih minim retribusinya, yakni Pasar Legi, Pasar Harjodaksino, Pasar Kembang dan Pasar Kleco. Ini sedang kami genjot agar bisa tercapai,” tandasnya.
Lebih lanjut Subagyo mengatakan target PAD 2015 masih sama dengan tahun ini yakni sebesar Rp 20,5 miliar. Ada beberapa tarikan pos retribusi reguler pasar yang akan tidak bisa ditarik maksimal pada 2015. Hal ini lantaran pasar tengah proses pembangunan, di antaranya Pasar Gede, Pasar Tanggul dan Pasar Bangunharjo.