Padian, korban kedua pecinta alam SMA 3 dikenal rajin salat
Padian sebelumnya mengikuti ospek pecinta alam di Gunung Tangkuban Parahu. Dia meninggal menyusul Arfiand.
Satu korban menyusul terkait kasus dugaan kekerasan di SMA 3 Setiabudi Jakarta. Seorang pelajar laki-laki Padian Prawiro Dirya (16) akhirnya tewas setelah menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung. Padian sebelumnya mengikuti ospek pecinta alam di Gunung Tangkuban Parahu.
Siswa kelas X IPA A ini ternyata dikenal baik oleh teman-temannya di sekolah. Menurut Arfin, temen sekelas, Padian merupakan sosok yang rajin solat.
"Dia orangnya baik banget. Padian juga rajin solat ya," kata Arfin di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (3/7).
Arfin menambahkan, laki-laki kelahiran 29 Desember 1997 itu merupakan sosok yang ulet. Bahkan, menurutnya, Padian dapat membuat suasana kelas menjadi ramai.
"Ya dia kan supel juga. Kalau nggak ada dia terkadang nggak ramai," ujarnya.
Di sisi lain, ketika disinggung apakah dalam pergaulan Padian memiliki musuh, bocah 16 tahun ini pun langsung membantahnya. "Enggak kok, dia baik semuanya sama kita," terangnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, orang tua Padian belum mau angkat bicara perihal kasus dugaan kekerasan tersebut. Bahkan dia juga ogah berkomentar soal kematian anaknya ini.
Sebelumnya Arfiand Caesar Al Irhami (16), siswa kelas X SMAN 3 Jakarta tewas usai mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam, Jumat (20/6). Kegiatan outbond yang digelar siswa pecinta alam dan para seniornya di kawasan Tangkuban parahu, Subang, Jawa Barat, rupanya tak sekadar petualangan. Ada tindak kekerasan yang parah di sana.
Arfiand diduga dipukuli hingga babak belur. Tak hanya dengan tangan kosong, ada juga yang memukulinya dengan benda tumpul.
Dari hasil visum, polisi menemukan 37 luka memar dan lecet di wajah, dada dan anggota gerak bawah dan atas.
"Ditemukan memar dan resapan darah yang luas di paru-paru. Disimpulkan bahwa korban dipukul pakai benda tumpul berulang kali," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan (Jaksel) Kompol Indra Fadhillah Siregar.
Polisi menetapkan lima siswa SMA 3 Jakarta sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca juga:
Pemakaman Padian, korban kedua kekerasan pecinta alam SMA 3
Ahok minta pecinta alam di SMA diawasi TNI biar tak ada korban
Polisi selidiki kematian Fadian, korban kedua pecinta alam SMA 3
Satu lagi siswa SMA 3 meninggal saat ikut acara pecinta alam
3 Tersangka kasus SMA 3 dipindahkan ke Lapas Salemba
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa perpisahan sekolah bisa dianggap 'menyakitkan'? Goodbyes breed a sort of distaste for whomever you say goodbye to; this hurts, you feel, this must not happen again. (Perpisahan menimbulkan semacam ketidaksukaan bagi siapa pun yang Anda ucapkan selamat tinggal; ini menyakitkan, Anda merasa, ini tidak boleh terjadi lagi)