Palang Merah Amerika Bantu Banyuwangi Buat Konstruksi Bangunan Tahan Gempa
American Red Cross (ARC) atau lembaga palang merah di Amerika melakukan peninjauan kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam penanggulangan bencana di daerahnya.
American Red Cross (ARC) atau lembaga palang merah di Amerika melakukan peninjauan kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam penanggulangan bencana di daerahnya.
ARC bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat akan memberikan bantuan bangunan dengan konstruksi tahan gempa sebagai percontohan, sekaligus memberikan pelatihan kepada tukang bangunan agar memiliki pengetahuan membuat bangunan tahan gempa.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Perwakilan Negara Indonesia, Timor Leste dan Pasifik, Palang Merah Amerika, D. Kendall RePass mengatakan, pihaknya memilih Banyuwangi karena dinilai sebagai salah satu daerah yang rawan terhadap bencana mulai dari gempa bumi, letusan gunung berapi hingga tsunami.
"Kami memilih Banyuwangi karena potensi gempa di sini tinggi (high risk). Semua potensi bencana juga lengkap ada di sini. Tsunami, gempa bumi," kata Kendall saat berkunjung Kantor Pemkab Banyuwangi, Kamis (14/11).
Selain Banyuwangi, kota lain yang menjadi perhatian dan percontohan yakni Sukabumi."Dalam satu negara seluas Indonesia, dua kota yg punya potensi seperti ini ya cuma Banyuwangi dan Sukabumi, selain daya jangkauannya yang jauh dari ibukota. Jadi ide di balik project ini adalah untuk benar-benar mengembangkan sebuah model. Nantinya ini akan kami jadikan model dan bs diduplikasi di kota kota lainnya," jelasnya.
©2019 Merdeka.com
ARC sendiri, kata Kendall sudah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) sejak tahun 2004. Kedatangannya ke Banyuwangi juga untuk memastikan pemerintah dan pemangku kepentingan memiliki kewaspadaan yang sama.
"Kami yakin program ini akan sukses berjalan di banyuwangi karena kami bekerja bersama organisasi PMI dan Pemkab Banyuwangi yang kuat. Kami bawa ahli bencana dari Amerika yang telah menjalin kemitraan dengan Palang Merah Amerika, untuk melihat infrastruktur pendukung sistem komunikasi yang ada," jelasnya.
PMI sendiri telah menjalin MoU dengan ARC khusus menangani gempa hingga 2020. Pihaknya bersama ARC bakal membangun dua bangunan tahan gempa sekaligus menggelar pelatihan untuk pekerja bangunan.
"Pilot projeknya di Kelurahan Mojopanggung dan Taman Baru, ke depan akan ada pelatihan tukang (pekerja bangunan) dan desain rumah tahan gempa sebagai percontohan," ujar Staf Ahli bidang SDM dan kemasyarakatan, PMI Nurhadi.
Sementara itu, Staf Ahli bidang SDM dan kemasyarakatan Dwi Yanto menambahkan, Pemkab Banyuwangi dan seluruh pemangku kepentingan di Banyuwangi telah mendapatkan materi simulasi penanganan bencana dari BNPB selama tiga hari terakhir untuk belajar dan berbagi tugas ketika menghadapi bencana.
"Steak holder kemarin sudah dikumpulkan, masing masing harus melakukan apa ketika terjadi gempa, agar cepat mengambil keputusan. Ke depan, sama sama bergerak satgas bergerak sesuai tupoksi masing masing," katanya.
(mdk/hhw)