Panasnya persaingan produsen senjata dalam negeri
Senjata produksi lokal tak kalah canggih dengan buatan luar negeri. Sayang pemasaran jadi kendala.
Perkembangan produsen alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri tumbuh subur. Ibarat jamur tumbuh di musim hujan, para produsen berlomba untuk menguasai pangsa pasar militer.
Sebut saja Pindad, sudah tak terhitung lagi jumlah alutsista yang diproduksi. Mulai dari peluru, bom peledak, hingga kendaraan berat perang.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
"Ini BTN (Bom Tajam Nasional) 250, standar rusia untuk Sukhoi. Dan ini BT (Bom Tajam) 250 standar Nato biasa digunakan untuk F16,F5," kata staf Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PT Pindad Bambang S saat static show alat peralatan pertahanan (Alpalhan) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Selain bom, Pindad juga memamerkan panser produksinya. Seperti Panser anoa 6x6 Command Type. Ada juga Rantis 4x44 MG Pindad Type APC Pendobrak yang cocok digunakan untuk pertempuran ringan, dan Tactical Vehicle 4x4 HD-V1 command Type.
Produsen alutsista PT Merpati Wahana Raya juga tidak kalah bersaing. Perusahaan yang berkantor di Jalan Sudirman Jakarta itu memiliki alutsista unggulan seperti Ivander Eod, yaitu seperangkat mobil penjinak bom.
Dengan dilengkapi berbagai kelengkapan evakuasi, proteksi, disposal, dan deteksi, membuat kegiatan penjinakkan bahan peledak lebih cepat aman efektif dan efisien.
Menurut Bambang, ketimbang produsen alutsista dalam negeri lain, PT Pindad lebih maju dari sisi teknologi. Namun bukan berarti tanpa kelemahan. Salah satu kelemahan yang masih dialami PT Pindad dari segi pemasaran.
"Kita tidak ada stok, kalau ada permintaan baru produksi, karena tidak diizinkan produksi. Segi pemasaran terbatas," terang Bambang.
Sebanyak 38 perusahaan ikut statistic show, yaitu Working Grup Rantis 4X4 TNI, Balitbang Kemhan, Dinas Penelitian Dan Pengembangan TNI AD, Dinas Penelitian Dan Pengembangan TNI AL, Dinas Penelitian Dan Pengembangan TNI AU, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), LIPI, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, PT PAL, PT INTI.
(mdk/ian)