Pangdam Cenderawasih janji tindak tegas jika prajutinya salah
Pangdam Cenderawasih janji tindak tegas jika prajutinya salah. Pangdam meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan kesejukan kepada warga dengan memberikan informasi yang benar sehingga tidak menyebabkan situasi keamanan terganggu. Jika ada prajuritnya yang salah, Pangdam janji tindak tegas.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit dan Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano menggelar pertemuan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait bentrokan yang terjadi di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Papua, kemarin. Pangdam meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan kesejukan kepada warga dengan memberikan informasi yang benar sehingga tidak menyebabkan situasi keamanan terganggu.
Pangdam juga berjanji menindak tegas prajuritnya jika ada ada yang melakukan pembakaran Kitab Suci, meski itu sifatnya tidak disengaja.
-
Apa itu Wayang Papua? “Menurut saya wayang itu merupakan hal yang simbolis dari Jawa. Maka dari itu saya gabungkan saja dengan buat wayang Papua,” kata Lejar, mengutip kanal YouTube Seni dan Sekitarnya.
-
Bagaimana warga Papua menjalankan tradisi bakar batu? Semua orang bekerja sama untuk menyiapkan bahan-bahan, menyalakan api, mengatur batu-batu, membungkus makanan, hingga menyantap hasil masakan bersama-sama. Masakan dibagi secara merata agar semua orang bisa menikmatinya dengan suka cita.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
"Penanganan kasus tersebut secara transparan dan tidak ditutupi serta personel akan diproses," kata Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Supit seperti dilansir Antara, Jumat (26/5).
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli menegaskan tidak ada pembakaran kitab suci yang dilakukan anggota TNI. Namun untuk memastikan semuanya akan dilakukan penyidikan lebih lanjut bersama POM XVII Cenderawasih.
Dia menuturkan, aparat keamanan terpaksa melakukan upaya pembubaran paksa karena massa aksi melakukan pemblokiran jalan dengan membakar ban.
"Massa sudah anarkis hingga mengakibatkan aparat keamanan terpaksa melakukan upaya paksa membuka blokade atau pemalangan yang dilakukan mengingat dampaknya secara umum," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Untuk diketahui sebelumnya, sekitar pukul 12.15 WIT, massa mengepung markas korem 172/PWY dan di depan kediaman Kasrem 172/PWY, di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Papua. Warga emosi setelah terpengaruh kabar yang menyebut adanya pembakaran kitab suci yang dilakukan anggota TNI.
Sekitar pukul Pkl 14.00 WIT, rombongan Kasdam XVII Cendrawasih, Dandim 1701 Jayapura, dan Kapolresta Jayapura tiba di lokasi dan berupaya negosiasi dengan massa. Namun situasi tak terkendali dan sempat terjadi kekisruhan.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan duduk persoalannya. Dia mengatakan, tidak benar ada kejadian pembakaran kitab suci. Boy menegaskan bahwa itu hanya isu tak bertanggungjawab.
"Itu tidak benar, itu diisukan saja. Jadi begini, ada tumpukan kertas di bak sampah kemudian dibakar. Nah diisukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab kalau itu tumpukan bukunya alkitab," ujar Boy kepada merdeka.com, Kamis (25/5).
Tim Polda Papua langsung menyambangi lokasi dan berdialog dengan massa. Tidak hanya itu, polisi dan TNI juga menyelidiki tumpukan kertas yang membuat warga menjadi emosi.
"Sekarang, tim Polda Papua dan Koramil di sini lagi menyelidiki tumpukan kertas itu. Jadi tidak benar itu dibakar langsung," tegasnya.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini juga membantah jatuhnya korban jiwa akibat bentrokan massa dengan polisi. Dia memastikan tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut.
"Tolong dibantu ya mas diluruskan kabar itu, biar engga meluas," ucapnya.
Baca juga:
Kepung markas Korem Jayapura, warga bentrok dengan polisi
Buntut bentrokan, Kapolres Jayapura & ajudan dirawat RS Bhayangkara