Pangdam VII minta pelaku pengeroyokan Kostrad dicari sampai ketemu
Hal ini dilakukan agar anggota TNI tidak berprasangka dan menunggu proses penyelidikan.
Panglima Kodam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar menyatakan pelaku pengeroyokan anggota Kostrad yang menyebabkan satu dari dua korbannya meninggal dunia itu harus dicari hingga ketemu. Hal ini dilakukan agar anggota TNI tidak berprasangka dan menunggu proses penyelidikan.
Hal ini ditegaskannya saat ditemui wartawan usai serah terima jabatan Komandan Korem 142/Tatag, Komandan Batalyon Arhanudse 16/Maleo dan penyerahan tugas perwira Liaison Officer (LO) TNI AU di gedung pertemuan Wirabuana, Senin, (13/7/2015).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
"Saya tekankan, terkait kasus ini kita tidak boleh berprasangka buruk tentang siapa pelakunya. Dan kepada seluruh prajurit ditegaskan, tidak boleh membabi buta, tidak boleh arogan, tunggu proses. Nanti diinvestigasi. Semoga tidak pelakunya bisa ditangkap dan diproses hukum," tegas Mayjen TNI Bachtiar.
Sehari sebelumnya Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Setiadji dan Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI membentuk tim investigasi terpadu untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Dari Kodam VII sendiri, Mayjen TNI Bachtiar, dirinya telah menunjuk Asisten Intelijen (As Intel) dan Komandan Detasemen Intelijen (Dan Den Intel) Kodam VII/Wirabuana serta perwira-perwira lain bergabung dalam tim investigasi terpadu tersebut yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel dan dirinya. Termasuk unsur dari Kostrad juga dilibatkan dalam tim ini.
Baca juga:
Pangkostrad: Sebelum ditusuk anggota ditanya tentara atau polisi?
Kasus penusukan, Pangkostrad imbau anggota tak bertindak sendiri
Pangkostrad: Penusuk anggota Kostrad berambut pendek dan badan tegap
Pangkostrad sebut penusukan dua anak buahnya di Gowa kriminal murni