Panglima TNI: Anggota pakai narkoba, komandannya dipecat!
Dia juga meminta setiap kesatuan TNI tak usah malu terhadap anggotanya yang terbukti memakai atau pengedar narkoba.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengancam bakal memecat tiap komandan dari kesatuan manapun bila terbukti anak buahnya terlibat narkoba. Itu mulai diberlakukan pada bulan Juni tahun 2016 nanti. Dia merasa perlu melakukan tindakan tegas sebab sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Setelah bulan Juni masih tetap ada narkoba komandannya dipecat," kata Jenderal Gatot Nurmantyo di Monas, Jakarta, Selasa (1/3).
Menurut dia, jajaran TNI kini tengah melakukan pembersihan terhadap narkoba. Maka itu, setiap kesatuan tengah melaksanakan tes urine secara mendadak. Dia juga meminta setiap kesatuan TNI tak usah malu terhadap anggotanya yang terbukti memakai atau pengedar narkoba.
"Saya perintahkan Pangkotama dan atasan pembersihan internal sampai bulan Juni, makin banyak itu yang terbaik, nanti dapat penghargaan dan tidak boleh malu," kata dia.
Soal pemecatan, kata dia, harus melalui proses pengadilan militer. Sehingga mereka yang terbukti menggunakan narkoba harus dibuktikan melalui pengadilan militer. "Kalau sudah kena narkoba lebih baik dipecat sehingga benar-benar bersih," kata dia.
Dia menuturkan, para prajurit terlibat narkoba karena bisnis barang haram tersebut menjanjikan dan menghasilkan uang puluhan juta dengan cepat. Padahal saat ini kesejahteraan prajurit sudah naik. Selain itu, bandar narkoba juga mencari beking dari TNI dan Polri untuk melancarkan dan pengamanan bisnis haram tersebut.
"Contoh prajurit untuk menyekolahkan anak untuk kuliah, sejak SMP sudah menabung kalau tidak pasti tak mampu. Nah kondisi sekarang ini, pertama prajurit belum semua tertampung di Perumahan, mereka mengontrak juga di tempat murah. Ketiga bisnis narkoba adalah bisnis menggiurkan dan bisnis ilegal, bandar akan bersandar pengamanan TNI dan Polri untuk mencari beking," tandasnya.