Panglima TNI Cerita Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Saat Pandemi Corona
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menempatkan anggotanya untuk menjaga sekaligus memantau lalu lintas manusia di perbatasan negara. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menempatkan anggotanya untuk menjaga sekaligus memantau lalu lintas manusia di perbatasan negara. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Anggota TNI tak hanya menjaga jalur masuk-keluar resmi, tapi juga jalur-jalur tikus yang jumlahnya sampai ribuan. Seperti di garis batas Indonesia-Malaysia.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Contohnya perbatasan darat, Entikong, Aruk Badok, Sebatik, Krayan dari seluruh perbatasan di Kalimantan itu hampir ribuan terdapat jalur tikus. Dan yang resmi juga ada, yang resmi dijaga oleh dua, yaitu dari TNI dan tentara Diraja Malaysia," ujar Panglima Marsekal Hadi dalam rapat dengan Komisi I, Rabu (15/4).
Pasukan TNI terus disiagakan di pintu masuk dan keluar. Bahkan ketika Malaysia menarik pasukannya dari sejumlah pos gabungan tiga hari lalu. Personel TNI tetap diperintahkan berjaga.
"Tiga hari lalu tentara Malaysia ditarik dari pos yang ada di sepanjang perbatasan, utamanya pos gabungan. Namun saya tetap memerintahkan pos gabungan dan jalan tikus tetap kami jaga sambil menunggu satgas yang baru," tegas dia.
Mantan Kasau ini menceritakan, setiap hari ada saja pekerja migran Indonesia dari Malaysia yang melintasi jalur tikus. Mereka langsung diamankan. Kemudian dilakukan pengecekan suhu tubuh.
"Cek suhu tubuh dan kita bawa perbatasan terdekat. Di sana screening, terus dilaksanakan tindakan apakah harus diisolasi atau diizinkan ke masyarakat dengan melaksanakan isolasi mandiri," urai dia.
Ada dua tantangan dalam penanganan pekerja migran di perbatasan Malaysia. Salah satunya terkait adanya pintu-pintu perbatasan yang ditutup Malaysia. Para pekerja migran hanya diizinkan pulang lewat Batam dan Tanjung Balai Karimun.
Imbasnya terjadi penumpukan dan mereka pun tidak bisa segera pulang ke tanah air. Pihaknya berkoordinasi dengan Kemenko PMK hingga Pemerintah Daerah untuk memulangkan para pekerja migran.
"Kemarin sudah saya adakan video conference dengan Kemenko PMK, kita siapkan kapal apabila mereka pulang ke Jawa kemudian kita akan informasikan kepada gubernur, Pangdam atau Kapolda untuk dilaksanakan isolasi mandiri," lanjutnya.
Permasalahan kedua, terkait wilayah perbatasan Sebatik dan Krayan. Krayan merupakan perbatasan Indonesia dengan Malaysia yang saat ini jalur daratnya belum bisa ditembus. Sementara bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat Krayan bergantung dari Malaysia.
"Permasalahannya adalah apabila jalur untuk logistik dari Malaysia menuju Krayan ditutup, satu-satunya jalan harus kita dukung dari Tarakan dan itupun sudah kita siapkan rencana kontijensi dalam rangka mendorong kebutuhan makan dari Tarakan menuju Krayan," imbuh Hadi.
Hal yang sama juga terjadi di daerah Sebatik. Selama ini pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat di daerah tersebut juga berasal dari Malaysia sebagai negara terdekat. Sejauh ini, pasokan bahan makanan dari Tarakan menuju Sebatik sudah diantar lewat jalur laut. Setiap hari ada dua pelayaran dengan kapal kecil.
"Namun apabila dirasa kurang saya juga berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut untuk mendukung kapal mendorong logistik dari Tarakan menuju Sebatik sehingga dua permasalahan itu bisa kita selesaikan," ucapnya.
Baca juga:
Semua Kecamatan Kota Bekasi Masuk Zona Merah, Rapid Test Covid-19 Digelar Lagi
Pemerintah Siap Produksi 16.000 APD Berstandar WHO per Hari
Jakarta Jadi Provinsi Terbanyak Pasien Corona Sembuh
KJRI New York Sebut Ada 21 WNI Positif Covid-19, Empat Meninggal
Rumah Sakit Pertamina Desain Aplikasi Tes Corona Secara Drive Thru
Komisi I DPR Minta TNI Dukung Tenaga Medis di Luar Jawa