Panglima TNI Hadi dan Kapolri Tito kunjungi korban selamat KM Sinar Bangun
Dalam kunjungan tersebut, turut mendampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksmana TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Badan SAR Nasional Marsda TNI M Syaugi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengunjungi korban selamat KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara.
Setibanya di Bandara Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumut, Kamis (21/6), Panglima Hadi dan Kapolri Tito langsung menuju Posko SAR Tigaras, Simalungun dan Rumah Sakit Rondahaim.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
Dalam kunjungan tersebut, turut mendampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksmana TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Badan SAR Nasional Marsda TNI M Syaugi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.
Hingga pencarian hari ketiga, korban hilang akibat tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba tercatat 190 orang.
Selama proses evakuasi dan pencarian korban petugas tim SAR gabungan sempat kewalahan karena angin kencang dan gelombang tinggi.
Untuk mencari keberadaan korban, tim SAR gabungan dilengkapi dengan alat pengukur kedalaman air dan pendeteksi keberadaan kapal remotely operated vehicle (ROV).
KM Sinar Bangun berlayar dari Pelabuhan Simanindo (Samosir) menuju Pelabuhan Tigaras (Simalungun). Setelah 30 menit berlayar kapal dihantam angin kencang dan gelombang tinggi. Kapal ini tidak dilengkapi manifes penumpang.
Baca juga:
Bertemu Sihar, ibu ini cerita anaknya jadi korban KM Sinar Bangun
Polisi sebut KM Sinar Bangun tak dikemudikan oleh nahkoda aslinya
Basarnas akan tambah waktu pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Jokowi perintahkan Menhub evaluasi standar keselamatan angkutan penyeberangan
Jokowi minta pencarian korban KM Sinar Bangun dipercepat