Panglima TNI: Perang Melawan Covid-19 Belum Usai Semua Tetap Harus Waspada
Hal itu disampaikan Hadi ketika melakukan kunjungan peninjauan bersama Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (17/8) malam.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan nasihat kepada seluruh petugas tenaga kesehatan maupun non kesehatan agar tetap waspada. Walau angka covid cenderung menurun, dan kapasitas Bor (bed occupancy rate) telah mulai terkendali, namun perang melawan Covid-19 belum usai.
Hal itu disampaikan Hadi ketika melakukan kunjungan peninjauan bersama Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (17/8) malam.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa saudara kandung dari Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak? Diketahui, Marsekal Muda (Marsda) TNI Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan adik kandung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
“Bahwa perang melawan Covid-19 belum usai. Kita semua tetap harus waspada. Karena kemungkinan kalau kita lengah maka hal yang terburuk bisa terjadi," kata Hadi," kata Hadi saat berikan arahan kepada para nakes dan non kesehatan, prajurit TNI dan Polri, relawan dari Kemenkes, dan Pemerintah Daerah (Pemda) di Wisma Atlet.
Atas hal itu, Dia meminta kepada para pihak terkait untuk terus melakukan pelacakan kontak secara erat kasus konfirmasi positif sekaligus tetap mengkampanyekan penggunaan masker yang harus terus digangungkan.
"Kita terus melaksanakan tracing kontak erat atas kasus konfirmasi dan terus mengampanyekan supaya tetap menggunakan masker," imbaunya.
Walaupun demikian imbauan yang diberikannya adalah sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kebanggaan kepada para petugas yang telah berjuang menyebuhkan pasien hingga melakukan vaksin kepada warga, agar herd imunity bisa segera tercapai.
“Mereka telah membantu, saling bahu membahu mengatasi masyarakat saudara-saudara kita yang terpapar Covid-19, yang berada di Rumah Sakit Darurat Corona Kemayoran termasuk yang di Nagrak, Pasar Rumput, dan rumah sakit-rumah sakit TNI-Polri,” ungkapnya.
“Mereka melakukan vaksinasi secara gabungan, vaksinasi ke kampung-kampung sampai ke pesisir pantai. Mereka membagikan paket obat, paket bantuan sosial, membagikan beras dan sembako, termasuk mendirikan dapur-dapur lapangan,” tambahnya.
Hal itu, lanjut Hadi, merupakan sebuah keberhasilan petugas dalam dalam upaya mengendalikan Covid-19, sehingga angka kasus berangsur menurun. Ini telah menjadi sebuah hadiah di Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Dengan semangat kerja sama TNI dan Polri, Kementerian Lembaga, Kementerian Kesehatan, BNPB dan Pemerintah Daerah, organisasi masyarakat dari berbagai komponen bangsa, saat ini kasus konfirmasi telah turun,” ujarnya.
Pasalnya, puncak kasus terkonfirmasi terjadi pada 15 Juli 2021, sebanyak 56.757 dan pada 16 Agustus kemarin sudah turun menjadi 17.384. Sementara kasus terkonfirmasi di DKI pada 12 Juli 2021 sebanyak 14.622, dan pada 16 Agustus 2021 melandai di angka 513. Untuk RSDC Wisma Atlet puncaknya terjadi pada 30 Juli, merawat 7.167 dan BORnya 97%. Saat ini RSDC sedang merawat 1.503 dan tercatat BORnya 19,04%.
Kalau dilihat dari data yang ada, puncak dari data 15 Juli 2021, puncak nasional sebanyak 56.757 dan di DKI puncaknya pada 12 Juli yaitu 14.622. Dan saat ini kasus konfirmasi sudah turun menjadi 84 dan masuk Level 3. Sedangkan tracing masih berada di 6.37. Artinya rasionya setiap 1 kasus konfirmasi, kita mampu melaksanakan tracing kontak erat adalah rata-rata 6 orang.
Sementara dilihat BORnya itu memang turun drastis 31.18%, artinya adalah terjadinya peningkatan kasus kesembuhan dan angka kematian juga turun menjadi 2,37%. Yang perlu diwaspadai adalah positivity rate masih di angka 15,95%, masih di atas 15 yang statusnya masih terbatas.
“Dari semua yang kita lihat ini adalah bagian dari upaya dan kerja keras para Nakes dan non kesehatan, prajurit TNI dan Polri, BNPB, Pemda dan Ormas. Itu bentuk bakti bagi negeri dan seluruh rakyat Indonesia selama pandemi Covid-19,” ucapnya.
“Sekali lagi saya mengucapkan rasa terima kasih dan bangga saya, ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi -tingginya kepada seluruh prajurit TNI, Polri, Nakes dan non kesehatan, BNPB, Pemda, dan organisasi kemasyarakatan yang telah bekerja tanpa mengenal lelah,” lanjutnya.
Baca juga:
Wawali Kota Sebut Herd Immunity di Bandung Bisa Tercapai September, Ini Penjelasannya
Masyarakat Diingatkan Harus Siap Hidup Bersama Covid-19
Tapteng Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas, Pedagang Seragam Mendadak Banjir Pesanan
38 Puskesmas di Kota Tangerang Layani Vaksinasi Ibu Hamil Mulai Besok
Zona Merah Penularan Covid-19 di Aceh Melebar Jadi Empat Wilayah
Update Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Per 18 Agustus 2021