Panglima TNI Ungkap Kondisi Terkini Papua Usai Pembebasan Pilot Susi Air
Setiap wilayah di Papua memiliki pengamanan atau operasi dan indikator yang berbeda-beda.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan pengamanan di Papua selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pasca-pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Marthens.
Menurutnya, setiap wilayah di Papua memiliki pengamanan atau operasi dan indikator yang berbeda-beda.
- Usai Penyelamatan Pilot Susi Air, Jokowi Minta TNI-Polri Kawal Setiap Kegiatan di Papua
- Pesawat Trigana Air Gagal Lepas Landas di Bandara Serui Papua, Begini Kondisi 42 Penumpang
- TNI Baku Tembak dengan KKB Pelaku Penembakan Pesawat Wings Air, 1 Tewas dan 2 Ditangkap
- TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
"Keamanan di sana, jadi tidak semua wilayah di Papua itu rawan ya. Jadi ada daerah rawan, ada yang sudah aman," kata Agus kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
"Sehingga pelaksanaan operasinya pun di sana berbeda-beda. Tetap kita mengedepankan smart power dalam operasi teritorial yang kita lakukan di sana," sambungnya.
Jenderal bintang empat ini memastikan, untuk wilayah di Papua khususnya di Nduga dalam keadaan aman. Hal ini dikatakan terkait adanya permintaan agar TNI menarik pasukan dari wilayah tersebut.
Meski begitu, pihaknya belum memiliki rencana untuk menarik pasukan dari wilayah tersebut. Karena, pihaknya tetap melakukan sejumlah antisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
"Sementara masih aman. Belum, belum ada (rencana menarik pasukan). Tapi ya kita harus antisipasi, selalu kita buat antisipasi, tapi sementara (tidak)," pungkasnya.
Diketahui, Kurun waktu 1,5 tahun pilot Philip disandera KKB Egianus Kogoya di wilayah Nduga. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Republik Indonesia untuk membebaskan Pilot Philip.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach daripada hard approach.
"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri," jelas Faizal saat dikonfimasi.
Setelah sekian lama melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh tersebut. Akhirnya membuahkan hasil, pada hari ini Sabtu (21/9) Pilot Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.