Para pelaku pemerkosa siswi SMP di Samarinda layak dihukum mati
Menurut Kak Seto, para pelaku harus dihukum seumur hidup bila perlu dihukum mati. Polisi sudah mengamankan tiga tersangka.
Kasus pemerkosaan siswi SMP yang dilakukan 13 pemuda termasuk sopir angkot di Samarinda, Kalimantan Timur menyita perhatian banyak kalangan, termasuk ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi. Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengecam keras atas tindakan pemerkosaan tersebut. Menurutnya pelaku layak dihukum mati.
"Para pelaku harus dihukum seumur hidup, bila perlu dihukum mati dan diberi chip agar terdeteksi keberadaannya," kata Kak Seto saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/3).
Kak Seto menilai, peristiwa tragis tersebut bisa terjadi lantaran kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua dan lingkungan sekitar.
Dia menyarankan agar korban dilakukan direhabilitas dan dibimbing, supaya psikologisnya membaik secara perlahan.
"Mangkanya pentingnya rehabilitas, mungkin bisa menimbulkan ketergantungan, perlu campur tangan pemerintah juga, apalagi psikologi anak pasti terganggu, dengan dia tidak mau sekolah lagi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ti perempuan usia 12 tahun warga Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda. Siswi SMP tersebut digilir 13 pemuda termasuk sopir angkot. Kejadian bermula di tanggal 2 Januari 2017. Saat itu korban dijemput sopir angkot berinisial Ry, yang juga kenalan orang tuanya.
Tidak ada penumpang lain dalam angkot saat itu. Dalam perjalanan, korban dibawa ke kawasan sepi sekitar Stadion Utama Kalimantan Timur. Di sana korban 'ditindih' pelaku.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menuturkan, usai memperkosa pelaku tidak memulangkan korban. Melainkan membawa ke rumah temannya yang masih berada di sekitar kawasan Samarinda Seberang.
"Setelah itu, korban sempat diantar pulang. Keesokan harinya, jam 8 pagi, korban kembali dijemput oleh sopir angkot itu (Ry) menggunakan angkot," tutur Sudarsono, Selasa (14/3).
Di hari kedua, korban dibawa keliling mencari penumpang sampai jam lima sore. Hingga sepekan korban tidak dipulangkan. Selama dibawa Ry, korban kembali diperkosa dua pria yang juga teman-teman pelaku.
"Hingga dalam pencarian orang tuanya, korban berhasil ditemukan di suatu tempat di Samarinda Seberang. Korban pun menceritakan peristiwa itu, dan orang tuanya melaporkan ke Polresta Samarinda hari ini (Selasa)," terang Sudarsono.
Saat ini polisi sudah mengamankan tiga pelaku. Ketiganya Lukman (39) dan Ramsi alias Roy (31) ditahan di sel Polresta Samarinda dan Rizal (35), berada di sel Rutan Kelas IIA Sempaja Samarinda. Mereka dijerat Undang-undang tentang Perlindungan Anak.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Siapa yang menggagas Sumpah Pemuda? Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan. Hari Sumpah Pemuda bukan sekedar peringatan akan sejarah masa lalu. Tetapi diharapkan dapat membangkitkan semangat juang para pemuda masa kini, untuk melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia.
-
Siapa pelaku pencabulan terhadap anak di Tanjung Pandan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar. Korban tak menaruh curiga. Perintah Brigpol AK dia turuti. Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam"Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu," kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Siapa yang tampak dekat dengan anak sambungnya? Dari pernikahannya, Willy dan Rumiyati dikaruniai dua orang anak, River Rahman Dozan dan Moana Rahman Dozan. Rumiyati juga tampak dekat dengan dua anak sambungnya, Leon Rahman Dozan dan Nabila Rahman Dozan.
Baca juga:
Polisi amankan 3 pemuda pemerkosa siswi SMP di Samarinda
Pelaku pemerkosa siswi SMP di Samarinda bertambah jadi 8 orang
Kasus pemerkosaan siswi SMP, Roy dua kali cabuli dan beri Rp 20 ribu
Polisi bekuk 1 sopir diduga pemerkosa siswi SMP di Samarinda
Hasil visum bocah SMP diperkosa 13 sopir angkot berulang kali
Cerita tragis siswi SMP digilir 13 pemuda termasuk sopir angkot