Pasang Badan Kompolnas Jelaskan Alasan Propam Tak Borgol AKP Dadang saat Diperiksa
Kompolnas mengklaim penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur.
Kasus tewasnya Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar, yang ditembak rekannya Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar mencuri perhatian publik. Salah satunya, terkait viralnya detik-detik penangkapan tersangka Dadang yang tidak diborgol.
Dalam beberapa potongan video yang beredar luas di media sosial, Dadang terlihat duduk santai dengan menggunakan jaket berwarna hitam dekat dengan Kabid Propam Polda Sumatera Barat, Kombes Hidayat Asykuri Ginting. Pada potret tersebut Dadang terlihat tidak diborgol.
- Ini Alasan Polda Sumbar Tak Borgol AKP Dadang dan Biarkan Merokok saat Diperiksa Usai Tembak AKP Ryanto Ulil
- Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar
- Kelakuan Propam Tangani Pejabat Polda Sumbar Tembak Mati Kasat Bikin Geram Sahroni: Mestinya Langsung Diborgol!
- Kompolnas Minta Komika Diduga Jadi Korban Salah Tangkap di Pasuruan Segera Lapor
Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Supdiutomo memberi penjelasan mengapa Dadang tidak langsung diborgol. Dia mengatakan, awalnya Propam tidak mengetahui tujuan kedatangan Dadang ke Polda Sumbar pada Jumat (22/11) pagi.
Kemudian seusai penembakan tersebut pelaku mendatangi Polda Sumbar dengan menyetir mobil sendiri dari Kabupaten Solok menuju ke Polda Sumbar di Kota Padang.
"Saya melihat jarak dari Solok Selatan ke Padang sekitar empat jam. Dan kejadiannya 00.15 WIB, kemudian tersangka sampai ke Padang kurang lebih saat waktu shubuh dan langsung menyerahkan diri ke Polda Sumbar," ujarnya saat konferensi pers di Mapolda Sumbar yang juga didampingi Kapolda Sumbar, Minggu, (24/11) siang.
Kemudian anak buah Propam Polda Sumbar kaget melihat Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar yang datang dini hari ke Polda Sumbar.
"Anak buah kabid propam pun kaget karena ada Kabag Ops Polres Solok Selatan yang datang. Tentunya ditanya, pada saat ditanya dia masih beku. Secara dari Polres Selok Selatan belum mmberikan info, mungkin belum sampai info itu karena orang masih jam istirahat. Jadi mereka belum tahu," jelasnya.
Kemudian, Propam Polda Sumbar mendalami apa yang disampaikan Dadang Iskandar.
"Makanya kita liat yang dalam video itu dia datang tidak diborgol. Video yang beredar itu di interviu bukan di BAP," tuturnya.
Kemudian usai mendapat laporan bahwa Dadang menembak hingga tewas rekannya baru kemudian diborgol.
"Dapat laporan dia menembak baru dilaksanakan sesuai prosedur, diborgol dan dikasih baju tahanan. Itulah sebabnya, kalau kita lihat dari video yang beredar itu seakan akan dia datang seperti itu karena Kabid Propam belum tau apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
Ia memastikan penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku dan akan terus belanjut.
"Apa yang dilakukan oleh Polda Sumbar didukung oleh Propam dan Ditreskrimum Polda Sumbar sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan," sebutnya.
Penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar terjadi di tempat parkir Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari sekira pukul 00.15 WIB.