Pasca banjir bandang di Subang, warga mulai kembali ke rumah
Beberapa jalan masih sulit dilewati karena tertimbun tanah dan batu.
Selepas bencana banjir bandang menerjang Desa Sukaketi, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (22/5) malam, sebagian warga mulai kembali ke rumah, setelah sebelumnya mereka menempati lokasi pengungsian. Warga mulai membersihkan rumah mereka yang dipenuhi lumpur dan material seperti bebatuan serta bongkahan kayu.
Meski demikian, warga mengaku kesulitan untuk melakukan bersih-bersih. Sebab, lumpur yang masuk ke dalam rumah ketebalannya mencapai 1,5 meter.
"Dari kemarin kami mengungsi, dan nanti kalau hujan lagi mengungsi. Tapi mudah-mudahan sudah aman. Warga yang lain juga mulai bersih-bersih," kata seorang warga korban banjir bandang, Ian, Selasa (24/5).
Dikatakan Ian, banjir bandang menerjang pemukiman, terutama di Kampung Cihideung, merupakan yang pertama dan sebelumnya belum pernah terjadi. Pada saat kejadian, mereka panik sebab air bah datang secara tiba-tiba ke pemukiman.
"Iya, baru sekarang kejadiannya. Waktu itu saya belum tidur, tiba-tiba terdengar ada suara gemuruh, langsung keluar, tahunya di luar air sudah sepinggang, ya warga berhamburan lari," ujar Ian.
Dalam kejadian itu, enam orang tewas dan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, 36 rumah rusak parah dan empat di antaranya rata dengan tanah.
Hingga saat ini, jalan penghubung antarkampung di Desa Sukaketi masih sulit dilalui. Sebab masih tertutup lumpur dan material kayu. Sebagian besar warga juga masih mengungsi di sejumlah titik dianggap aman.
Banjir bandang itu diduga dipicu kerusakan di hulu Sungai Cihideung, akibat adanya pembalakan liar.
-
Siapa yang mengibarkan bendera raksasa di Subang? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Apa yang dilakukan Bupati Subang saat mengibarkan bendera? Bupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan Subak? Ternyata, Subak bukan sekadar nama tempat, melainkan metode pengairan di wilayah tersebut. Menurut Wikipedia, Subak merupakan kegiatan ritual keagamaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang sepakat mengelola sistem pengairan sawah.
-
Di mana Bupati Subang mengibarkan bendera raksasa? Aksi dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Di mana tradisi Ruwat Jagat Mapag Hujan di Subang dilakukan? Untuk tahun ini, kegiatan utamanya yakni merawat mata air dengan menanam pohon di sekitar Kaki Gunung Sunda, Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Subang.
Baca juga:
Banjir bandang di Subang, 4 warga tewas dan belasan rumah roboh
Korban tewas banjir bandang Subang jadi 5 orang, satu bayi 7 bulan
Korban air bah di Subang bertambah, ratusan warga mengungsi
Ini identitas korban tewas dan luka banjir bandang Subang