Pasca divaksin di RS Harapan Bunda, anak Sulis jadi sakit-sakitan
"Tiap sore kepalanya anget. Enggak ada imunitas jadi gampang sakit," kata Sulis.
Pasca Menteri Kesehatan Nina Moeloek mengumumkan bahwa Rumah Sakit Harapan Bunda menjadi salah satu RS penyedia vaksin palsu, rumah sakit ini digeruduk ratusan warga pada Jumat (15/7) malam. Ratusan warga itu mengaku khawatir jika anak mereka menjadi korban vaksin palsu, yang diberikan rumah sakit ini.
Warga yang anaknya terindikasi vaksin palsu terus berdatangan meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit. Berbagai efek samping dari vaksin palsu pun menurut mereka sudah mulai berpengaruh kepada anak-anak mereka.
Sulistiowati (42) salah satu orang tua dari anak yang pernah divaksin di RS ini, mengaku efek samping dari pemberian vaksin palsu tersebut sudah mulai terlihat pada anaknya. Menurut Sulis, usai 2 minggu diberi vaksin, imunitas anaknya menjadi berkurang, sehingga buah hatinya yang masih berusia 7 bulan itu menjadi mudah sakit.
"Sekitar 2 minggu (setelah divaksin), kalau saya jujur sering sakit, flu, batuk radang. Tiap sore kepalanya anget. Enggak ada imunitas jadi gampang sakit," kata Sulis kepada merdeka.com di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat (15/7).
Gejala lain yang ditunjukkan, kata dia, adalah keluarnya bintik-bintik merah pada bagian belakang kepala hingga paha. Awalnya, dia sempat mengira anaknya menderita campak atau alergi.
"Dikasih obat, dikasih obat, pada bintik merah kayak alergi belakang kepala sampai paha. Abis itu berobat ke dokter," pungkasnya.