Pasien DBD dirawat di lorong bangsal RSUD Wonosari
Sejumlah pasien terpaksa dirawat di lorong bangsal lantaran ruang rawat inap sudah penuh.
Pasien demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten Gunungkidul semakin meningkat. Di RSUD Wonosari bahkan pasien harus dirawat di lorong bangsal karena ruang rawat sudah tak muat lagi menampung pasien.
Penjabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi RSUD Wonosari, Aris Suryanto mengatakan saat ini ada 42 pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Wonosari. Pihak rumah sakit terpaksa merawat pasien di lorong bangsal.
"Iya memang ada beberapa pasien yang harus dirawat di luar ruang perawatan, karena memang ruang sudah penuh," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Meski membludak, pihak RSUD Wonosari menjamin pelayanan pada pasien dilakukan dengan baik dan sesuai standar pelayanan, baik dokter hingga obat-obatan.
"Pasiennya bukan hanya demam berdarah, tapi lainnya juga banyak. Kita sudah ada kesepakatan, karena memang banyak sekali pasien," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Sumitro menjelaskan penderita DBD tahun 2016 mencapai 153. Pada bulan Januari ada 131 pasien, pada bulan Februari ada 22 pasien.
"Ada penurunan jumlah, tapi yang masih banyak yang dirawat. Sejauh ini tidak ada korban meninggal dunia dan jangan sampai ada," ungkapnya.
Dia pun mengimbau masyarakat mewaspadai nyamuk aides aegypti saat musim penghujan. "Saya meminta kepada masyarakat agar tetap berhati–hati karena penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah sangatlah cepat," pungkasnya.