Pasien RSUD membeludak, balita dirawat di lorong dan musala
Menurut Saiful selain karena keterbatasan tempat tidur, membeludaknya jumlah pasien karena masa rawat yang lebih lama.
RSUD Badaruddin Tanjung Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan direpotkan oleh banyaknya pasien rawat inap. Bahkan para pasien yang kebanyakan para balita ini, terpaksa harus dirawat di lorong dan musala rumah sakit akibat ketidaksediaan tempat tidur.
"Rencananya ruang mushala juga akan kita manfaatkan sebagai ruang rawat inap karena tempat tidur yang tersedia khususnya di kelas I dan kelas II tidak mencukupi," jelas Pelaksana Tugas Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung, Syaiful Bakhri dikutip Antara, Senin (23/2).
Menurut Saiful selain karena keterbatasan tempat tidur, membeludaknya jumlah pasien karena masa rawat pasien yang lebih lama. "Kondisi ini juga dipicu karena bertambahnya hari rawat pasien dari 3,63 hari menjadi 3,82 hari," jelas Syaiful lagi.
Dari pantauan lapangan para pasien yang menempati lorong rumah sakit sebagian besar hanya beralas tidur seadanya. Bahkan kebanyakan dari mereka adalah balita.
Menurut Dani, salah satu orangtua pasien anak, sudah tiga malam ini harus menemani anaknya yang menderita demam berdarah dengue (DBD) dengan tidur di lorong ruang inap khusus anak. "Ruang anak yang ada tempat tidurnya tidak mencukupi, terpaksa kami tidur di lorong ruangan bersama sejumlah pasien anak lainnya," tutur Dani.
Baca juga:
Terungkap, ini alasan ASI baik untuk kekebalan tubuh bayi!
Ternyata, televisi juga bisa berikan manfaat untuk bayi
Alami kerusakan hati, bayi Alfariel butuh biaya berobat Rp 1 M
Tidak tahu sedang mengandung, ibu di AS melahirkan bayi seberat 6 kg
ASI siapkan perut bayi untuk makanan padat
Apel Amerika bahaya bagi ibu hamil dan bayi
-
Apa tujuan utama dari tes kesehatan yang dilakukan kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? “Ini bukan sehat atau tidak sehat ya, tapi mampu atau tidak mampu secara jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Bagaimana proses tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? Adapun untuk tahapan tes kesehatan yang dijalani bakal cagub dan cawagub berlangsung sekitar 11 jam 20 menit, diawali USG Alcdomen, Nontgen Toone, pemeriksaan Lab dan Narkotika, penyakit dalam, Bedah Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Ortepedi.Pemeriksaan Paru spirometri, THT-KL, MRI Brain Non Kontras, Neurologi Nerve Conduction Velocity, Pemeriksaan Mata, Jantung, Pembuluh Darah, dan diakhiri pemeriksaan gigi serta mulut.
-
Kenapa banyak orang tua di Indonesia terlambat membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan? Sering kali, orang tua tidak menganggap serius gejala awal yang muncul pada anak-anak mereka.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Siapa yang lebih sering dikaitkan dengan kesehatan anak di Indonesia? Selama ini, di Indonesia, tanggung jawab terkait kesehatan anak sering kali hanya dikaitkan dengan ibu.