Paspampres Cs Culik dan Bunuh Warga Aceh Imam Masykur Bikin Dua Jenderal Naik Pitam
Praka RM yang merupakan anggota Paspampres, bersama dua rekan Anggota TNI menculik korban dan melakukan penganiayaan.
Peristiwa tersebut dapat berpotensi mencederai semangat
Paspampres Cs Culik dan Bunuh Warga Aceh Imam Masykur Bikin Dua Jenderal Naik Pitam
Aksi penculikan dan penganiayaan pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) yang dilakukan oleh tersangka Paspampres dan anggota TNI memicu amarah dua jenderal.
Salah satunya adalah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Dudung Abdurachman.
Dudung sebagai pimpinan Angkatan Darat (AD) memerintahkan Polisi Militer (PM) AD untuk mengusut tuntas kasus tersebut hingga selesai. Hal tersebut disampaikan langsung melalui Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari.
"Kasad telah memerintahkan Polisi Militer AD untuk mengusut tuntas masalah tersebut dan menjerat pelaku dengan hukuman seberat-beratnya, baik dalam hal pidana umum maupun pidana militer," ujarnya memberikan keterangan, Selasa (29/8).
merdeka.com
Menurutnya, adanya peristiwa dari kasus penganiayaan tersebut dapat berpotensi mencederai semangat yang dibangun untuk dicintai masyarakat.
merdfeka.com
"Apa yang telah dilakukan oleh 3 orang oknum prajurit tersebut sangat menciderai semangat yang selama ini telah dibangun oleh Kasad agar prajurit TNI AD senantiasa dicintai dan mencintai rakyat," tuturnya.
merdeka.com
Bukan hanya Dudung, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga ikut buka suara atas kasus penculikan dan penganiayaan oleh tiga prajurit. Melalui Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, dirinya mendesak untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku.
"Panglima TNI mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati. Minimal hukuman seumur hidup. Karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan."
-Julius
Selama penyiksaan, pemerasan juga dilakukan dimana pelaku meminta biaya tebusan Rp50 juta kepada keluarga korban.
Namun, keluarga tidak dapat menyanggupi permintaan tersebut sehingga Imam terus menerima penyiksaan hingga berujung tewas dan jasadnya dibuang ke wilayah Purwakarta.
"Dia (korban) dibuang di waduk di jembatan waduk Purwakarta," kata Komandan Pomdam (Danpomdam) Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, Selasa (29/8).
merdeka.com
Setelah dibuang usai dianiaya sejak Sabtu (12/8) lalu, barulah selang beberapa hari jasad Imam ditemukan warga mengambang di sungai kawasan Karawang, Jawa Barat.
Setelah ditemukan jasad Imam, barulah terungkap jika tersangka penganiayaan dilakukan oleh tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang ditangkap, Rabu (23/8) lalu.
Reporter Magang: Nayla Shabrina