Pasutri di Tabanan Bali Makan Roti Dicampur Racun Tikus
Keluarga korban pulang ke rumah dan melihat kedua korban tiduran di Bale Gede atau Bale Adat Bali dan karena tidak merasa curiga, maka I Wayan Sukadana pergi ke kebun atau kandang sapi untuk memberi makan ternaknya.
Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana, membenarkan sepasang suami istri (Pasutri) di Kabupaten Tabanan, Bali, bernama I Nyoman Wetra (79) dan Ni Nengah Lastri (75), melakukan bunuh diri dengan cara memakan roti yang dicampuri racun tikus.
"Iya pasangan suami-istri yang meninggal suaminya dan istrinya itu masih dirawat di Rumah Sakit Tabanan," kata AKP Artadana, saat dihubungi Jumat (18/3).
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Mengapa wanita di Denpasar itu marah kepada kurir? Wanita itu tidak terima membayar Rp50.000 sesuai nominal yang tertera d paket. Dia merasa, harga yang dibeli lewat marketplace hanya Rp15.000.
Peristiwa tersebut, terjadi pada Kamis (17/3) kemarin, sekitar pukul 10.30 Wita di Desa Tegallinggah Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.
Kronologinya, pada Rabu (16/3) sekitar pukul 13.00 Wita, saat itu anak korban bernama I Wayan Sukadana bersama cucu korban Made Edi Gunawan dan keluarga lainnya melaksanakan persembahyangan ke Pura Kawitan di Tegallinggah Kaja.
Sedangkan, kedua korban tidak ikut atau tinggal berdua di rumah. Lalu, sekira pukul 17.00 Wita, keluarga korban pulang ke rumah dan melihat kedua korban tiduran di Bale Gede atau Bale Adat Bali dan karena tidak merasa curiga, maka I Wayan Sukadana pergi ke kebun atau kandang sapi untuk memberi makan ternaknya.
Kemudian, sekitar pukul 18.30 Wita saksi melihat kedua korban muntah-muntah dan oleh saksi Made Edi Gunawan, kedua korban dilarikan Rumah Sakit Umum (RSU) Tabanan.
"Dan oleh dokter jaga, kedua korban di diagnosa mengalami keracunan," imbuhnya.
Selanjutnya, pada Kamis (17/3) sekitar pukul 02.00 Wita, korban I Nyoman Wetra dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, Ni Nengah Lastri masih menjalani perawatan atau opname di RSU Tabanan.
"Kedua korban diduga mengkonsumsi racun tikus dengan cara menaburkan serbuk racun tikus di atas roti sisir lapis dua. Kemudian, roti sisir dibagi dua dan dimakan oleh kedua korban," jelasnya.
Sementara, dari keterangan istrinya atau korban Ni Nengah Lastri pada Selasa (15/3) sekitar pukul 11.00 Wita, disuruh oleh suaminya atau korban I Nyoman Wetra untuk membeli racun tikus dan sebungkus roti sisir lapis dua di warung milik Ni Luh Wayan Kompiang yang berjarak 10 meter dari rumah korban.
Lalu, pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.00 Wita, korban I Nyoman Wetra menaburkan racun tikus di atas roti sisir lapis dua. Kemudian, dibagi dua yaitu sebagian dimakan oleh korban I Nyoman Wetra dan sebagian dimakan oleh korban Ni Nengah Lastri.
Selanjutnya, mereka berdua tidur di Bale Adat Bali dan pukul 18.30 Wita, kedua korban merasa mules atau sakit perut disertai mual- mual sehingga mengakibatkan muntah-muntah.
Dari keterangan, saksi Made Edi Gunawan bahwa kedua korban muntah-muntah dengan warna ke hitaman dan kelihatan lemas, maka dilarikan ke RSU Tabanan dan oleh dokter jaga dikatakan keracunan.
"Setelah dilakukan penanganan oleh dokter, kedua korban dapat berkomunikasi dan sewaktu ditanya mengatakan bahwa telah mengkonsumsi roti yang ditaburi racun tikus. Karena, kondisi memburuk maka korban I Nyoman Wetra dinyatakan meninggal dunia dan korban Ni Nengah Lastri menjalani opname," ujarnya.
Kemudian, dari keterangan saksi Ni Luh Wayan Kompiang, pada Selasa (15/3) sekitar pukul 11.00 Wita, korban Ni Nengah Lastri membeli racun tikus sebanyak dua bungkus dan sebungkus roti sisir lapis dua di warungnya. Saat itu, korban Ni Nengah Lastri mengatakan membeli racun tikus karena disuruh oleh suaminya I Nyoman Wetra untuk membunuh tikus karena dirumahnya banyak ada tikus.
Selain itu, dari keterangan anak korban I Wayan Sukadana mengatakan, tidak mengetahui penyebab kedua korban nekat mengonsumsi racun tikus. Karena selama ini, kedua korban tidak pernah mengeluh atau mempunyai permasalahan keluarga.
"Dengan adanya kejadian tersebut, pelapor I Wayan Sukadana yang merupakan anak dari kedua korban, menyatakan menerima kematian korban sebagai musibah dan tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi," ujarnya.
AKP Artadana menyebutkan, untuk motifnya dari kemarin pihaknya mencoba meminta keterangan dari cucunya dan juga berkomunikasi dengan korban Ni Nengah Lastri tidak ada menyampaikan permasalahan atau apa.
"Cuma dia bilang, suaminya itu sebelum meninggal sempat dilakukan perawatan sempat ditangani dan sempat diajak komunikasi dan bilang, saya khilaf mata, cuma gitu saja jawabannya," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa korban I Nyoman Wetra sempat mengalami penyakit kencing batu tapi sudah sembuh setelah menjalani perawatan.
"Saya tanya sama istrinya yang dirawat dia bilang tidak ada permasalahan, cuma disuruh (beli racun tikus) dan diajak minum, cuma begitu saja makan roti dicampur racun tidak ada ngomong apa-apa," ujarnya.
"Dulu korban perna menderita kencing batu. Tapi sudah sembuh memang aktivitas selama ini karena memang sudah umur aktivitasnya di pekarangan rumah saja dan tidak ada sakit lain dari dari keterangan keluarga. Saat ini korban sudah di rumah duka," ujarnya.
Baca juga:
Diduga Malu Hamil di Luar Nikah, Mahasiswi Ditemukan Membusuk Tergantung di Kamar
Ketahuan Cabuli Anak Kandung, Pria di Belu Coba Bunuh Diri
Andien Aisyah Akui Pernah Hampir Lakukan Percobaan Bunuh Diri, Ini Penyebabnya
Pria Tanpa Identitas Tewas Setelah Lompat dari JPO Jalan TB Simatupang
Polisi Usut Percobaan Bunuh Diri dan Dugaan Penganiayaan oleh Model Ayu Aulia
Pemuda di Palembang Gantung Diri dengan Live Instagram