Pasutri ini kompak mengais rezeki dari aksi kejahatan jalanan
Pasutri ini kompak mengais rezeki dari aksi kejahatan jalanan. Sang suami jadi jambret, si istri bertindak sebagai penadah. Tak hanya itu, keduanya juga kompak merajah sebagian tubuhnya dengan tato.
Pasangan suami istri (pasutri) muda ini kompak terjun di dunia kejahatan. Sang suami jadi jambret, si istri bertindak sebagai penadah. Tak hanya itu, keduanya juga kompak merajah sebagian tubuhnya dengan tato.
Pasutri ini adalah, Agde Steven Rose Soekotjo alias Sinyo (21) dan Meylinda Rossalina (21), warga kos di Pagesangan Gg III A, Surabaya, Jawa Timur. Keduanya ditangkap Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya Rayon V.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, penangkapan pasutri ini berdasarkan penangkapan Bagas alias Komandan beberapa waktu lalu. "Dari penangkapan Bagas ini kami menganalisasi laporan kejahatan Sinyo ini sama. Sehingga kami menyimpulkan keduanya satu komplotan," terang Shinto di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (9/3).
Kemudian, polisi melakukan pendalaman dan menangkap Sinyo dirumahnya. Dari penangkapan Sinyo ini, polisi juga mengamankan istri tersangka, yaitu Linda, yang diketahui sebagai penadah.
Sementara Komandan dan Sinyo, merupakan pasangan jambret yang kerap beraksi di beberapa lokasi di Surabaya, salah satunya di kawasan Rungkut. "Dari pengakuannya, dalam tiap aksi kejahatannya, Sinyo bertindak sebagai joki, sedangkan Komandan selaku eksekutornya," sambungnya.
Hasil perampasan yang dilakukan kedua tersangka, seperti perhiasan dan barang-barang berharga lainnya, masih kata Shinto, diserahkan ke istri Sinyo, yaitu tersangka Linda untuk dijual di toko perhiasan.
"Mereka sudah beraksi di enam TKP, dan baru sekali tertangkap. Selain melakukan perampasan di jalanan, tersangka Sinyo ini juga sekali melakukan pencurian kendaraan bermotor di kawasan Rungkut Lor, Surabaya," ungkap Shinto.
Sementara tersangka mengaku, dia merupakan spesialis jambret. Pencurian kendaraan bermotor, baru dilakukannya sekali. "Biasanya saya jambret sama Komandan. Saya yang joki. Yang saya dapat biasanya uang, perhiasan atau handphone," akunya.
Hasil penjambretan itu, lanjut tersangka, saya serahkan istri saya untuk dijual. "Hasilnya saya bagi dua sama komandan. Sedang jatah istri saya, berdua dengan saya. Kalau hasilnya uang, saya bagi dulu dengan Komandan, lalu jatah saya saya bagi lagi dengan istri saya," aku pria bertato di hampir sekujur tubuhnya ini.
Sedangkan untuk kendaraan hasil kejahatan Sinyo, dilempar ke seorang temannya di daerah Simo. "Saya jual Rp 1,2 juta," kata teknisi bengkel motor yang di lengan kirinya banyak sayatan diduga efek karena menggunakan narkoba.
Namun, dugaan Sinyo juga mengkonsumsi narkoba ini dibantah Linda, istrinya. Tapi itu karena Sinyo pernah hendak bunuh diri saat putus dengan Linda sebelum memutuskan menikah setahun lalu.
"Itu (sayatan) bukan karna narkoba, tapi karena (sebelum nikah setahun lalu) pernah putus sama saya, lalu saya kasih (bubuk) kopi," sahut Linda, yang tangan dan kakinya juga dipenuhi tato.