Pasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer
Kedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Korban tidak mengetahui apabila jembatan tersebut terputus.
Pasutri Tewas Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jasadnya Terseret hingga 1 Kilometer
- Ketar Ketir Banjir Susulan Lahar Gunung Marapi, Warga Gantian Ronda untuk Siaga
- Hampir Sebulan Pascabanjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 10 Korban Belum Ditemukan
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Banjir lahar dingin yang melanda wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis (18/4) meninggalkan luka mendalam. Akibat peristiwa tersebut, pasangan suami istri (Pasutri) tewas diterjang banjir lahar Semeru. Jasad keduanya terseret hingga 1 kilometer.
Kedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro pada Jumat (19/4).
Detik-detik evakuasi jasad kedua korban diabadikan oleh warga. Tampak tubuh korban tertimbun material lumpur. Korban diketahui pasangan suami istri atas nama Bambang (50) dan Ngatini (47) warga Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.
Hasyim, salah seorang keluarga mengaku sebelumnya korban berpamitan untuk silaturahmi Lebaran ke sanak saudara. Namun, saat melintasi jembatan Kalimujur di Desa Kloposawit, korban tidak mengetahui apabila jembatan tersebut terputus.
Saat hendak menyeberang, korban terperosok jatuh ke aliran sungai lahar yang saat itu sedang banjir lahar. Alhasil, korban yang kala itu mengendarai sepeda motor terbawa arus hingga 1 kilometer dari lokasi jatuhnya korban.
"Pamitnya kemarin silaturahmi ke keluarga, tapi saat melintas korban terjatuh karena tidak tahu jembatan itu putus. Kemudian, jasadnya ditemukan siang tadi," kata Hasyim.
Usai dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka yang tak jauh dari titik penemuan mereka. Isak tangis keluarga pun tak terhindarkan saat korban hendak dimakamkan.
Pihak keluarga sangat terpukul mengetahui anggota keluarganya sudah tiada. Sementara itu, pemerintah setempat berkunjung ke rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawa sekaligus memberikan santunan terhadap korban banjir lahar.
Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni menyampaikan dampak dari peristiwa kemarin, setidaknya ada 3 orang yang meninggal dunia. 2 orang terseret banjir lahar, sementara 1 lainnya korban meninggal dunia akibat tanah longsor di daerah Kecamatan Pronojiwo.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Lumajang menyampaikan rasa berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya beliau-beliau ini," katanya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan dampak dari cuaca ekstrem tersebut, pihaknya menetapkan status tanggap darurat bencana.
"Sesuai data BMKG intensitas hujan masih tinggi sampai 21 april. Jadi kami menetapkan status tanggap bencana sampai diatas tanggal 21 April nanti," pungkasnya.