Patut Dicontoh, Hotel Ini Bisa Kelola Sampah Mandiri
Tak banyak hotel yang punya tanggung jawab mengelola sampah agar lebih bermanfaat
Tak banyak hotel yang punya tanggung jawab mengelola sampah agar lebih bermanfaat
- Bunuh Pacar di Hotel dan Simpan Jasad di Ruko, Alung Divonis 14 Tahun Penjara
- Wisata Keluarga Berujung Duka, Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel
- Lihat Tukang Sapu Jalan Kehujanan dan Berteduh di Hotel, Reaksi Manajer Hotel Bikin Warganet Angkat Topi
- Simpel Namun Tetap Elegan, Intip Momen Perayaan Ultah Sandra Dewi ke-40
Patut Dicontoh, Hotel Ini Bisa Kelola Sampah Mandiri
Sehubungan dengan Surat Edaran Walikota Bandung No.146- DLH/2023 mengenai darurat sampah dan kewajiban mengelola sampah secara mandiri, Patra Bandung Hotel selama beberapa tahun terakhir telah menjalankan pengelolaan sampah secara mandiri.
Mendukung upaya yang dijalankan Pemerintah Kota Bandung saat ini, Patra Bandung Hotel kembali melaksanakan Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan).
Bekerjasama dengan Forum RW Kelurahan Lebakgede memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar hotel terkait pengelolaan sampah organik dari sisa makanan menjadi pupuk kompos.
Selain itu, untuk memudahkan masyarakat, Patra Bandung Hotel juga menyumbangkan beberapa 1 set alat pencacah sampah organik.
Hal ini tentunya bertujuan agar secara bersama-sama menjaga lingkungan tetap bersih, aman dan nyaman.
Merujuk kepada upaya yang telah dilakukan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung menobatkan Patra Bandung Hotel sebagai role model dalam Pengelolaan Limbah Sampah Mandiri.
Diharapkan Hotel-hotel lain yang berada di Kota Bandung dapat mencontoh pengelolaan limbah sampah seperti yang dilakukan di Patra Bandung Hotel.
“Dari sampah-sampah yang dihasilkan di Patra Bandung ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan,” ujar GM Patra Bandung, Deni Somantri.
Langkah pertama, ujar Deni, memisahkan sumber sampah (sampah indoor dan outdoor) yang kemudian dilakukan lagi pemisahan antara sampah organik dan anorganik.
Sampah organik terdiri dari sisa makanan di Restaurant dan Kitchen yang kemudian diolah dengan metode penguraian menggunakan maggot (lalat bsf), dimana hasilnya dapat dijadikan sebagai pupuk atau media taman.
Deni melanjutkan, limbah anorganik akan dipilah menjadi 3 tahap. Yaitu reuse, recycle dan residu.
Untuk sampah recycle akan dijual kepada pengepul sampah, sampah reuse seperti slipper, shampoo dan bathfoam akan digunakan kembali.
“Setelah dilakukan tahap seleksi dan untuk sampah residu akan dibuang ke TPA melalui pihak ke-3 yang sudah terdaftar di DLHK,” kata Deni.
Camat Coblong, Krinda Hamidipraja mengungkapkan, tindakan Patra Jasa mengadakan TJSL dengan tema Pelatihan Dan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos sangat tepat. Dimana saat ini adalah masa-masa darurat sampah
di Kota Bandung.
“Kegiatan peduli lingkungan ini akan mendorong masyarakat untuk sadar akan pentingnya penanggulangan sampah,” tegas Krinda.
Patra Jasa berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan yang memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat sekitar unit operasi, khususnya yang berhubungan dengan lingkungan.