Pawai Budaya Rangkaian Iraw Tengkayu Hadirkan Keberagaman
Berbagai macam budaya dari seluruh Indonesia yang telah bermukim di Tarakan ini akan ikut tampil, dengan mempertontonkan keunikan dan kekhasan masing-masing.
Sehari sebelum pelaksanaan Iraw Tengkayu, Pemerintah Kota Tarakan menggelar Pawai Budaya yang akan menghadirkan keberagaman yang ada di Bumi Paguntaka. Paguyuban maupun organisasi kemasyarakatan boleh menampilkan cirinya khasnya masing-masing. Untuk memberikan semangat panitia akan memberikan penilaian, bagi pemenang akan diberikan uang pembinaan.
Ketua Panitia Iraw Tengkayu yang juga Sekretaris Daerah Kota Tarakan, Jamaluddin mengatakan bahwa Pawai Budaya ini menghadirkan kendaraan hias, yang biasanya diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, maupun pihak swasta. Di barisan kedua akan ada sepeda hias yang berasal dari komunikas, pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA, sedangkan barisan paling akhir akan diisi oleh peserta jalan kaki.
- Menag Wajibkan Pramuka di Pesantren dan Madrasah: Ini Warisan Pendiri Bangsa
- Jelang Iraw Tengkayu ke-XIII, Warga Tarakan Padati Pawai Budaya
- Proses Penurunan Padaw Tujuh Dulung Jelang Perayaan Iraw Tengkayu 2024
- Melihat Kemeriahan Kirab Budaya Toa Pe Kong di Tegal, Diikuti Oleh 70 Kelenteng di Indonesia
"Pawai budaya dilaksanakan Sabtu 5 Oktober 2024, untuk teknisnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta pawai ini akan dinilai karena ini juga lomba ajang kreatifitas. Untuk start kita laksanakan sekitar pukul 13.00 Wita, di Jalan Sumatera depan Stadion Datu Adil," terangnya, Selasa (1/10/2024).
Jumlah peserta tidak ada batasan, sebelum pelaksanaan akan ada technical metting kepada perwakilan peserta, untuk memberikan arahan serta hal-hal yang tidak diperbolehkan selama pelaksanaan pawai, sehingga akan tercipta keamanan dan ketertiban.
"Kalau untuk penilaian akan ada juri yang tersembunyi, maupun di lokasi start. Jadi selama mengikuti pawai peserta wajib tetap menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Berbagai macam budaya dari seluruh Indonesia yang telah bermukim di Tarakan ini akan ikut tampil, dengan mempertontonkan keunikan dan kekhasan masing-masing," beber Jamaluddin.
Dalam penilaian, akan lebih mengedepankan unsur pariwisata, budaya, dan pendidikan. Sehingga pengunjung yang datang ke Tarakan mendapatkan hiburan sekaligus edukasi tentang Bhineka Tunggal Eka, yang menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Acara ini terbuka untuk umum, akan ada rekayasa lalu lintas. Jalur yang dilintasi pawai budaya ini mulai dari Jalan Sumatera, menuju RE Martadinata, Jenderal Sudirman, Yos Sudarso, dan Fhinis di Kusuma Bangsa. Kegiatan ini akan menjadi daya tarik wisatawan, sehingga jasa perhotelan dan wisata kuliner akan mendapatkan dampak baiknya," pungkasnya.