PDAM mati, satu desa di Karangasem cari air ke desa tetangga
Umumnya mereka yang memiliki sepeda motor bisa lebih cepat mendapatkan air di sungai dengan beberapa kali pulang pergi.
Dalam satu bulan terakhir, warga di Dusun Kerta Buana, Kecamatan Bebandem, Karangasem harus berjalan sejauh 5 Km untuk mendapatkan air bersih. Hal ini lantaran air di desa tempat mereka tinggal sudah mengalami kekeringan dan PDAM desa mereka juga tidak menyalurkan air.
Sebagian besar warga yang berjalan kaki mencari sungai terdekat di desa tetangga yaitu Desa Talibeng. "Jangankan air PDAM yang sudah mati sejak sebulan ini. Air sungai di tegalan saja kering, hujan juga tidak kunjung datang," keluh seorang warga, di desa Kerta Buana, Selasa (30/9).
Umumnya mereka yang memiliki sepeda motor bisa lebih cepat mendapatkan air di sungai dengan beberapa kali pulang pergi. Tapi yang tidak memiliki motor dan harus berjalan kaki, terpaksa hanya mampu mengangkut seember saja. "Air bekas mandi kita, tidak kita buang. Tapi untuk minum ternak sapi dan babi," ucap warga yang sama.
Kondisi ini diakui Ketut Sulendra, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) dimana warga selama ini hanya mengandalkan air dari PDAM. "Persoalan terberat mereka adalah sebagian warga kami ini peternak. Tentu kebutuhan air sangat diperlukan sekali," terang Sulendra, Selasa (30/9).
Katanya, sejumlah warga juga sempat mendatangi pihak PDAM Karangasem, namun tidak ada jawaban pasti untuk kejelasan ini. Kemungkinan pasca-musim kemarau panjang ini membuat debit air turun, sehingga pasokan terbatas. "Setidaknya warga kami kebagian dari jatah minimnya air walau sedikit. Kenapa di kota bisa dapat, kami tidak," tanya Sulendra.
Sementara itu, via telepon I Gede Baktiasa selaku direktur PDAM Karangasem, menyampaikan permohonan maaf atas keresahan warga di Sidemen. Ia menyebutkan bahwa saat ini selain minimnya debit air PDAM, juga sedang ada perbaikan pada pipa induk PDAM.
"Pipa induk di sumber mata air milik PDAM sudah usang dan sedang dilakukan penggantian pipa. Ini masih proses dan sudah kita temukan titik endapan, tidak lama lagi akan ada air mengalir lagi," terang Baktiasa, Selasa (30/9).
Baca juga:
Nelayan Tambaklorok pilih budidaya kerang hijau selama kemarau
Krisis air bersih Sukoharjo, sejumlah LSM lakukan dropping air
Kemarau panjang, BPBD Jateng salurkan air bersih di 379 desa
Air mahal, petani manfaatkan bahan bakar gas untuk sedot air
Wartawan di Banyumas salurkan air bersih untuk warga
Atasi kekeringan, Pemkab Purbalingga salurkan 268 tangki
Kemarau, lahan bekas lapangan golf di Semarang terbakar
-
Bagaimana Dusun Pranten mendapatkan air di musim kemarau? “Alhamdulillah kebutuhan air juga mencukupi. Ambilnya dari Gunung Prau. Jadi tempat ini tidak pernah kekeringan,” kata warga tersebut.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.