PDIP Dukung UGM Perjuangkan Nobel Perdamaian Untuk NU dan Muhammadiyah
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung langkah pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berupaya memperjuangkan pemberian nobel perdamaian kepada ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung langkah pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berupaya memperjuangkan pemberian nobel perdamaian kepada ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan, Bung Karno dalam merancang naskah awal pembukaan UUD 1945 pastinya memperhatikan perjuangan dan semangat dalam melaksanakan ketertiban dunia. Terdiri dari kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial yang merupakan implementasi dari Pancasila.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa tugas utama BPUPKI? Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tanggal 29 April 1945 dengan tujuan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
"Inilah semangat membangun persaudaraan dunia dimana Pancasila hadir sebagai solusi atas jalan tatanan dunia baru tersebut," tutur Hasto dalam keterangannya, Rabu (30/1).
Dasar seluruh filsafat yang membawa kemerdekaan Indonesia dan demi mewujudkan persaudaraan dunia itu, lanjut Hasto, tidak terlepas dari keteledanan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah.
"Kedua organisasi ini menjadi pelopor dalam membangun sintesa yang sempurna antara Islam dan Pancasila, Pancasila dan Islam," jelas dia.
Menurut Hasto, jargon nasionalisme sebagian dari Iman dalam NU menjadikan Pancasila sebagai dasar, jiwa dan kepribadian bangsa sangat diakui. Sebagaimana menyatunya tradisi kebudayaan masyarakat Indonesia, pendidikan pesantren yang unik dan khas nusantara serta mekanisme untuk melakukan musyawarah dalam menghadapi berbagai persoalan mendasar bangsa.
Sama halnya dengan Muhammadiyah yang dengan semangat Islam berkemajuan untuk kemaslahatan umat, berdakwah melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan gerak ekonomi kerakyatan menjadi contoh kemajuan peradaban Indonesia.
"PDI Perjuangan percaya, dengan tradisi keislaman yang membangun watak dan jati diri bangsa, maka pemberian nobel perdamaian tersebut sangat relevan. Mengingat peran Muhammadiyah dan NU dalam mewujudkan Islam yang toleran, damai, dan menjadi inspirasi bagi dunia," tandas Hasto.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Eva Sundari Minta Bawaslu Buktikan Tabloid Pembawa Pesan Dibuat Caleg PDIP
PDIP DKI Minta Bawaslu Tunjuk Hidung Caleg yang Sebar Tabloid Pembawa Pesan
Selain Kampanyekan Mantan Staf, Ahok Jagokan Caleg PDIP Charles Honoris di DKI
Kampanyekan Caleg PDIP, Ahok Cerita Pengalamannya di Penjara
Setelah Indonesia Barokah, Muncul Tabloid Pembawa Pesan