Pedagang Beberkan Kronologi Petugas Dishub di Medan Minta Martabak Tak Dikasih Larang Jualan
Amin langsung mengejar Julianto dan merekam petugas Dishub tersebut yang menempelkan surat larangan parkir usai tidak diberikan martabak.
Permintaan dari petugas Dishub itu tak dikabulkan oleh istri Amin.
Pedagang Beberkan Kronologi Petugas Dishub di Medan Minta Martabak Tak Dikasih Larang Jualan
Ponimin alias Amin akhirnya membeberkan kronologi viralnya video petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Medan bernama Julianto Chandra yang memberikan surat larangan berdagang di atas trotoar lantaran tidak diberikan martabak.
- Berawal dari Laporan Warga, Polisi Tangkap Remaja Mau Tawuran di Kebon Jeruk
- VIDEO: Petugas Dishub Medan Tak Terima Dituduh Minta Martabak, Berujung Lapor Polisi
- Kronologi Dishub Medan Palak Martabak ke Pedagang: Sempat Suruh Tukang Parkir yang Minta
- Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Video viral itu terjadi di Jalan Gajah Mada, Kota Medan, Senin (13/5) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Saya tahu dia minta martabak dari istri. Itu saya lagi di dalam mobil dan istri beri tahu ke saya," kata Amin kepada wartawan di Medan, Rabu (15/5) malam.
Namun permintaan dari petugas Dishub itu tak dikabulkan oleh istri Amin yang bernama Siska. Kemudian, tak berapa lama seorang petugas Dishub menghampiri mobil dagang Amin.
"Lalu, ada petugas Dishub datang bawa surat melewat mobil jualan saya. Terus tidak lama kemudian surat itu ditempelkan di kaca mobil. Saya kaget dan keluar. Lalu, saya tanya kenapa bapak begitu. Anggota (Julianto) itu bilang kalian tidak boleh parkir di sini," ungkap Amin.
Kemudian, Amin langsung mengejar Julianto dan merekam petugas Dishub tersebut yang menempelkan surat larangan parkir usai tidak diberikan martabak.
"Untuk bukti video dia minta martabak memang tidak ada," ujar Amin.
Sementara itu Siska mengetahui jika petugas Dishub meminta martabak melalui seorang juru parkir. Saat itu juru parkir disuruh oleh petugas Dishub untuk meminta martabak ke pedagang.
Siska juga menyebutkan awalnya petugas Disbub memesan martabak dengan varian cokelat kacang sebanyak satu loyang. Namun saat memesan martabak, petugas Dishub tidak menitipkan uang ke juru parkir yang disuruhnya.
"Saya kasih tahu ke suami ada petugas yang minta martabak," kata Siska.
Kini, Amin telah dilaporkan ke polisi oleh petugas Dishub usai video yang direkamnya viral di media sosial. Amin hanya bisa pasrah usai dilaporkan ke polisi.
"Saya sebagai masyarakat merasa sedih, sedih sekali memang. Tapi kalau memang prosedurnya berjalan begini, ya sudah. Jika saya dipanggil kepolisian, saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya," ujar Amin.
Kebenaran petugas Dishub Medan meminta martabak pun dibenarkan oleh juru parkir berinisial RAT. Saat itu dirinya disuruh oleh petugas Dishub untuk meminta martabak ke pedagang.
"Ada sekelompok petugas Dishub datang untuk menertibkan kendaraan yang parkir di trotoar. Seseorang dari mereka menyuruhku untuk meminta martabak ke pedagang itu," kata RAT di Medan.
Seperti diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang petugas Dishub Medan viral di media sosial karena dituding memeras pedagang dengan cara meminta martabak. Insiden itu terjadi di Jalan Gajah Mada, Kota Medan, pada 13 Mei 2024 sekitar pukul 21.30 WIB.
"Bapak tadi minta martabak enggak dikasih makanya bapak mengeluarkan surat ini. Surat enggak boleh berjualan," kata Amin.
Kemudian, Amin mengatakan petugas Dishub Medan tersebut jangan seperti preman. "Bapak bertugas kalau minta makan kami kasih. Bapak jangan kayak preman," tandas pria itu.