Pegiat Antikorupsi di NTT juga Jadi Calo Seleksi TNI, Ada Aliran Uang Miliaran Rupiah
Dari hasil analisa terhadap sejumlah barang bukti yang disita, termasuk data-data elektronik yang ditemukan pada handphone (HP) milik Alfred Baun dan sejumlah saksi lainnya, ada aliran dana dengan jumlah fantastis ke rekening Alfred Baun.
Kasus dugaan pembuatan laporan palsu dan pemerasan oleh pegiat antikorupsi Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAKSI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Alfred Baun menemui titik baru. Dari hasil analisa terhadap sejumlah barang bukti yang disita, termasuk data-data elektronik yang ditemukan pada handphone (HP) milik Alfred Baun dan sejumlah saksi lainnya, ada aliran dana dengan jumlah fantastis ke rekening Alfred Baun.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) TTU, Roberth Jimmy Lambila mengatakan, ada lima HP yang diperiksa dan dianalisa penyidik. Berdasarkan hasil pemeriksaan, penyidik menemukan adanya bukti elektronik tentang aliran dana ke Alfred Baun dengan jumlah fantastis.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Menurut Lambila, akumulasi total dana sementara yang mengalir ke Alfred Baun selama tahun 2021-2023 mencapai miliaran rupiah. Bahkan, ada dana senilai Rp300 juta yang sudah berhasil terkonfirmasi berasal dari seorang pengusaha ternama di NTT.
Terkait aliran uang ke Alfred Baun, pihaknya telah membagi dalam tiga kategori, yakni kategori pertama aliran dana yang diterima Alfred Baun dari sejumlah pengusaha atas dugaan tindak pemerasan, dengan modus mengancam akan melaporkan ke Kejaksaan dan KPK, sama seperti dengan perkara pokok yang sedang ditangani penyidik Kejari TTU.
Kategori kedua, aliran dana yang diduga berasal dari pengusaha yang diduga memperalat Alfred Baun untuk kepentingan tertentu. Sedangkan kategori ketiga, aliran dana yang diduga mengalir dari sejumlah pihak yang memercayakan Alfred Baun untuk membantu meloloskan anak-anaknya masuk menjadi anggota TNI.
"Ternyata, dari bukti percakapan itu kami menemukan fakta lain bahwa Alfred juga ternyata menjadi calo untuk membantu memasukkan anak-anak oknum tertentu menjadi anggota TNI. Untuk hal ini, saya akan berkoordinasi dengan pihak Kodim TTU," jelas Robert Lambila, Kamis (23/2).
Robert Lambila menambahkan, hasil analisis terhadap bukti elektronik, penyidik juga mengetahui bahwa Alfred Baun pernah menerima sejumlah uang dari pejabat yang saat itu sudah ditetapkan Kejaksaan sebagai tersangka korupsi di TTS.
Alfred Baun saat itu menjanjikan akan membantu meloloskan yang bersangkutan dari jeratan hukum, namun faktanya pejabat tersebut terus diproses hukum hingga menjalani pidana di Lapas.
"Untuk menelusuri aliran dana ke Alfred Baun, pihaknya juga telah meminta bantuan ke PPATK untuk dilakukan penelusuran lebih detail," ungkapnya.
Masih menurut Lambila, dalam waktu dekat berkas perkara Alfred Baun akan segera dilimpahkan ke pengadilan Tipikor Kupang. Pihaknya juga akan segera menerbitkan surat perintah penyelidikan (Sprindik) baru guna mendalami aliran uang dari para pihak ke Alfred Baun.
"Apabila nanti dari hasil penyelidikan merupakan tindak pidana korupsi maka akan ditindak lanjuti dengan penyidikan oleh Kejaksaan hingga tuntas. Dan jika ternyata itu merupakan pidana umum, kami akan segera koordinasi dengan penyidik Kepolisian," terang Robert.
Kajari yang sudah banyak menerima penghargaan sebagai Kajari terbaik tingkat nasional dalam penanganan masalah korupsi ini menjelaskan, Alfred Baun juga diduga telah menyalahgunakan pengaruhnya sebagai aktivis antikorupsi, sehingga banyak pihak yang kemudian memperalatnya untuk maksud tertentu guna mendapatkan keuntungan pribadi.
"Selama ini, yang bersangkutan menyalahgunakan pengaruhnya sebagai aktivis antikorupsi, sehingga banyak pihak memperalatnya untuk maksud tertentu, guna mendapatkan keuntungan pribadi," tutup Robert.
Sebelumnya, Alfred Baun kena operasi tangkap tangan (OTT) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Alfred Baun di-OTT pada Selasa (14/2) di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Taubuneno, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), setelah beberapa jam rumahnya digeledah jaksa yang dipimpin langsung Kajari TTU, Roberth Jimmy Lambila.
Dalam OTT itu, jaksa berhasil menyita uang tunai sebesar Rp10.000.000 yang diduga diperas dari seorang pengusaha di kabupaten TTS, sehingga langsung dibawa untuk dilakukan pemeriksaan dan ditahan.
(mdk/cob)