Pelajar SMA dibegal teman sendiri, 1 pelaku tewas dihajar massa
Korban bermaksud menagih utang kepada rekan bisnisnya di kawasan Kertapati Palembang, Senin (5/10) malam.
Tindak pidana jalanan atau disebut begal motor makin marak di Palembang. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah teman korban sendiri.
Nahasnya, satu pelaku tewas usai dihajar massa. Peristiwa itu dialami korban, Gusti Parandi (18), yang berstatus sebagai pelajar SMA. Korban bermaksud menagih utang kepada rekan bisnisnya di kawasan Kertapati Palembang, Senin (5/10) malam.
Saat melintas di Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, korban dihentikan pelaku yang tak lain adalah temannya sendiri bernama Darman (DPO) untuk diantar ke sebuah tempat. Namun, saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba dirinya dipanggil pelaku Darman yang meminta tolong untuk diantar membeli nasi.
Belum tiba di tempat yang dimaksud, tiba-tiba pelaku Darman menghentikan secara paksa laju sepeda motor korban dengan alasan menjemput temannya. Tak menyangka akan menjadi korban begal, korban pun menuruti kemauan pelaku.
Namun malang, sesampainya di atas jembatan yang berada di depan Lorong Gapura, korban langsung dibegal kedua pelaku. Dia diancam akan dibunuh jika tidak menyerahkan motor miliknya.
"Pisau sudah di leher saya. Saya berontak dan mereka (kedua pelaku) menyabet mengenai tangan. Darmadi itu teman saya sendiri, yang satunya tidak kenal," ungkap korban Gusti saat ditemui di Mapolsek Kertapati Palembang, Selasa (6/10).
Menyadari keselamatannya terancam, korban berteriak minta tolong hingga warga yang berada di sekitar lokasi berkerumun. Satu pelaku yang belum diketahui identitasnya berhasil ditangkap dan menjadi bulan-bulanan warga.
Pelaku tewas di tempat usai dihajar massa. Sementara pelaku Darman melarikan diri dengan membawa sepeda motor korban jenis Yamaha MX.
"Dia (Darman) bawa motor saya, pelaku lain dipukul orang sampai mati," kata dia.
Kapolsek Kertapati Palembang AKP Iksan mengatakan, saat petugas datang ke lokasi, pelaku sudah dalam keadaan tewas. Jenazahnya dibawa ke RSUD Bari Palembang untuk otopsi.
"Modusnya berpura-pura meminta diantar ke sebuah tempat. Karena sudah kenal, korban menuruti. Pelaku Darman masih kita buru," pungkasnya.