Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman Saling Kenal Melalui Medsos
Korban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Penyidik Polda DIY terus mengembangkan penyelidikan kasus mutilasi terhadap R di Sleman. Mereka masih memeriksa dua pelaku.
Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman Saling Kenal Melalui Medsos
Kedua pelaku yang sudah ditangkap yakni W (29), warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD (38), warga Jakarta Selatan. Keduanya ditangkap pada Sabtu (15/7) saat melarikan diri ke Bogor.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, korban dan dua pelaku saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
"Korban dan pelaku saling kenal. Kenal di media sosial dan tergabung dalam FB grup. Mereka dalam komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar."
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi di Polda DIY, Selasa (18/7).
- Ustaz Palsu Jadi Otak Pencurian Modus Penggandaan Uang, Korban Rugi Rp300 Juta
- Terkena Imbas Ulah Istri, Ini Sosok Bripka Mochamad Nuril Huda Suami Seleb TikTok Probolinggo yang Viral
- Ibu Jadi Korban TPPO, Anak Minta Bantuan Kapolri
- Kumpulan Status FB Kekinian dan Menarik, Hiasi Media Sosialmu dengan Penuh Keceriaan
"Kenal di grup Facebook sudah 3 sampai 4 bulan. Mereka baru pertama kali ketemu. Berkenalannya di medsos," sambung Endriadi.
Endriadi menceritakan jika pelaku RD datang ke Yogyakarta atas undangan dari pelaku W. Kedua pelaku ini kemudian menemui korban.
"Pelaku dari luar Yogyakarta (RD) datang atas undangan pelaku di Yogyakarta (W). Pelaku (RD) kemudian dijemput pelaku (W). Mereka (korban dan dua pelaku) kemudian berkumpul di TKP (kamar kos pelaku W)."
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi.
"Mereka melakukan aktivitas tidak wajar. Mereka melakukan aktivitas kekerasan satu sama lain dan terjadi berlebihan sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," sambung Endriadi.
Endriadi menambahkan melihat korban meninggal dunia, para pelaku ini panik. Kemudian kedua pelaku berniat menghilangkan jejak dengan melakukan upaya mutilasi.
"Korban meninggal dan pelaku panik. Kemudian melakukan mutilasi untuk menghilangkan jejak."
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi.