Gagah Turun dari Heli Berpakaian Adat, Momen Kapolri Datang ke Dayak Disambut Panglima Jilah
Kedatangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dianugerahi gelar Patih Bakula oleh Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dianugerahi gelar Patih Bakula oleh Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR).
Gagah Turun dari Heli Berpakaian Adat, Momen Kapolri Datang ke Dayak Disambut Panglima Jilah
Gelar itu membuat Kapolri Jenderal Sigit menjadi keluarga besar masyarakat Dayak khususnya warga pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng.
Gelar itu diberikan langsung pemimpin Pasukan Merah Dayak, Panglima Jilah. Pemberian gelar dilakukan saat HUT Keramat Patih Patinggi Tahun 2023 di Makam keramat Patih Patinggi, Mempawah, Kalimantan Barat.
Momen saat Kapolri Jenderal Sigit dianugerahi gelar Patih Bakula itu seperti dilansir akun Instagram gegana_id, Jumat (21/7). Kapolri terlihat tiba di lokasi menaiki helikopter Polri.
Dengan berpakaian adat Dayak, Kapolri dengan gagah turun dari helikopter sembari membawa tongkat dan disambut Panglima Jilah. Kapolri kemudian diberikan penutup kepala ciri khas warga pasukan merah. Dalam kesempatan itu, Kapolri terlihat ditemani sang istri Juliati Sapta Dewi Magdalena.
Kapolri kemudian berjalan diiringi Panglima Jilah. Sepanjang jalan pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng terlihat menyambut Kapolri.
Gelar Patih Bakula dimaknai seorang pemimpin dari luar suku Dayak yang diberikan dan dipercayakan memiliki kewenangan untuk memimpin suku Dayak khususnya pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng. Apa yang menjadi titahnya wajib diterima seluruh pasukan dayak.
Sigit mengapresiasi gelar kehormatan dari Adat Dayak Pasukan Merah. Menurut dia, gelar yang diberikan mengandung konsekuensi.
"Tadi beliau sampaikan dengan diberikannya gelar kehormatan apalagi menjadi patih dengan nama Patih Bakula, maka Kapolri menjadi bagian dari TBBR. Dan TBBR menjadi bagian dari Kapolri," ujar Sigit.
Janji Kawal Pembangunan IKN
Sigit selaku mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat Dayak khususnya TBBR yang terus mengawal program-program untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara. Dia mengatakan pembangunan IKN menyangkut kemajuan bangsa Indonesia khususnya kesejahteraan masyarakat Borneo. "Pembangunan Ibu Kota Nusantara ini akan menjadi sejarah bagi Bangsa Indonesia dan ini sudah berjalan. Undang-Undangnya juga sudah dibuat, jadi tidak ada kata lain bahwa yang namanya IKN harus berhasil," kata Sigit.
Sigit menambahkan, gelar kehormatan yang diterimanya menjadi dorongan untuk mengawal pembangunan IKN bersama Polri dan masyarakat Dayak.
Kita dorong generasi kita saat ini maupun generasi muda kita yang akan datang untuk betul-betul bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Sigit.
Sementara itu, Panglima Jilah Agustinus turut mengucapkan terima kasih kepada Kapolri dalam mendukung dan membantu putra-putri daerah. Khususnya masyarakat Dayak baik di dalam penerimaan polisi maupun yang melanjutkan pendidikan.
"Mudah-mudahan suatu saat nanti juga akan muncul sosok Jenderal dari kami Suku Dayak, Bapak," kata Agustinus Jilah.