Pelaku dan motif pembunuhan driver taksi online masih misterius
Pelaku dan motif pembunuhan driver taksi online masih misterius. Untuk mengungkap kasus ini, Polresta Palembang dan Polres Banyuasin membentuk tim gabungan. Hingga saat ini penyidik telah memeriksa empat orang saksi dan menyita sejumlah barang bukti.
Dua hari setelah mayat pengemudi taksi online, Edward Limba alias Ewa (35) ditemukan, pelaku pembunuhan dan motifnya masih misterius. Untuk mengungkap kasus ini, Polresta Palembang dan Polres Banyuasin membentuk tim gabungan.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, hingga saat ini proses penyelidikan masih berlangsung oleh tim gabungan dari dua polres. Tim gabungan dibentuk lantaran lokasi penemuan mayat dan barang bukti terpisah di dua tempat kejadian perkara.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Di mana tukang parkir tersebut melakukan kegiatan judi online? Viral di media sosial seorang juru parkir yang sedang bekerja di Medan tertangkap kamera CCTV sedang bermain judi online.
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Bagaimana cara membuat paspor secara online? Untuk membuat paspor secara online, Anda harus mengunduh aplikasi M-Paspor di Google Play Store atau App Store, atau mengakses laman antrian.imigrasi.go.id untuk versi web. Setelah itu, Anda harus membuat akun baru dengan mengisi data diri dan melakukan verifikasi kode OTP yang dikirimkan melalui email. Selanjutnya, Anda harus memilih menu “Pengajuan permohonan paspor” dan mengisi kuesioner layanan permohonan yang tersedia. Setelah itu, Anda harus memasukkan data dan mengupload dokumen persyaratan yang diminta, seperti KTP, KK, akta kelahiran, dan lain-lain. Setelah itu, Anda harus memilih kantor imigrasi, jenis paspor, dan jadwal kedatangan yang sesuai dengan preferensi Anda. Setelah itu, Anda harus mendapatkan nomor antrean dan kode pembayaran dari aplikasi atau laman tersebut. Setelah itu, Anda harus datang ke kantor imigrasi sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk melakukan verifikasi data dan berkas, wawancara, serta pengambilan sidik jari dan foto. Setelah itu, Anda harus membayar biaya paspor sesuai dengan jenis paspor yang Anda pilih. Terakhir, Anda harus menunggu penerbitan paspor Anda dan mengambilnya di kantor imigrasi setelah mendapatkan notifikasi.
"Sedang bekerja, masih lidik oleh penyidik gabungan dari Polresta Palembang dan Banyuasin. Karena mayat ditemukan di wilayah Banyuasin dan mobil di Palembang," ungkap Wahyu, Rabu (23/8).
Hingga saat ini penyidik telah memeriksa empat orang saksi dan menyita sejumlah barang bukti, diantaranya mobil korban. Dia pun enggan berandai-andai identitas pelaku dan motif pembunuhan.
"Jumlah pelaku belum tahu, motifnya juga. Bisa diketahui jika pelaku sudah ditangkap, yang jelas penyidik sudah memegang petunjuk-petunjuk jadi bahan," kata dia.
Wahyu berjanji akan mengungkap kasus ini sekaligus meringkus pelaku. Dia meminta semua pihak bersabar dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
"Kita akan bekerja maksimal, apalagi dari tim gabungan," ucapnya.
Diketahui, warga Desa Lalang, Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki tanpa identitas tergeletak di Jalan Peternakan BPTU-HPT, Senin (21/8) malam. Kuat dugaan, mayat itu merupakan korban pembunuhan.
Selang beberapa lama, warga menemukan mobil Avanza warna abu-abu metalik nomor polisi BG 1103 OZ di kawasan Talang Betutu Palembang. Setelah diidentifikasi, ada hubungan antara korban dan mobil yang diduga sengaja dibuang pelaku untuk menghilangkan jejak.
Saat ditemukan, tidak ada identitas yang melekat di tubuh korban. Hanya saja, pakaiannya masih melekat, yakni sandal merek geger, celana pendek, dan kaos hitam. Korban mengalami luka di sekujur tubuhnya dan leher terjerat tali.
Setelah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, identitas korban diketahui dari ciri-ciri fisik dan pengakuan keluarga. Korban bernama Edward Limba (35), warga Lorong Kedukan, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Dari keterangan keluarga, korban baru sehari menjadi pengemudi GoCar dan mendapat orderan untuk mengantar penumpang di Jalan Sudirman Palembang menuju Sembawa Banyuasin atau Talang Betutu Palembang. Dia memilih berhenti di perusahaan farmasi di Palembang meski telah bekerja selama 15 tahun.
(mdk/noe)