Pelaku Mutilasi di Kaliurang Sudah Rencanakan Aksinya
Pelaku sebelumnya sempat janjian dengan korban. Selain itu juga korban pun dijemput oleh pelaku dan keduanya datang wisma di Kaliurang bersama-sama.
Polisi menangkap seorang pria berinisial HP (24) yang merupakan pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang perempuan berinisial A (34) warga Kota Yogyakarta.
Korban A ditemukan tewas dalam keadaan dimutilasi disalah satu kamar wisma di daerah Kaliurang, Kabupaten Sleman pada Minggu (19/3).
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Dimana orang yang mengalami trauma sering menghindari? Mereka mungkin menghindari pembicaraan, kegiatan, atau tempat yang dapat memicu kembali kenangan yang tidak menyenangkan.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra menerangkan, pelaku HP sudah merencanakan aksi pembunuhan dan mutilasi pada korban.
Hal ini dibuktikan dengan sejumlah alat berupa pisau bayonet, cutter dan gergaji yang telah dipersiapkan oleh pelaku.
"Pelaku sudah merencanakan dengan persiapan senjata. Kalau spontan berarti menggunakan alat yang ada di situ," kata Nuredy di Mapolda DIY, Rabu (23/3).
Pelaku sebelumnya sempat janjian dengan korban. Selain itu juga korban pun dijemput oleh pelaku dan keduanya datang wisma di Kaliurang bersama-sama.
"Mereka janjian dulu. Setelah janjian pelaku menyiapkan alatnya. Ada pisau, ada gergaji dan segala macam," terangnya.
"Semua itu diletakkan pelaku di kamar (wisma). Ini direncanakan," tambah Nuredy.
Terkait motif pembunuhan dan mutilasi, Nuredy menjelaskan pelaku ingin menguasai harta benda milik korban. Pelaku diketahui memiliki utang Rp 8 juta pada tiga aplikasi pinjaman online.
"Pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi untuk menguasai harta milik korban untuk membayar utang. Yang bersangkutan mencari cara melunasi utang dengan uang cepat yaitu melakukan pembunuhan," tutupnya.
(mdk/fik)