Pelaku Pencabulan 5 Anaknya di Medan Meninggal Diduga karena Sakit
Pelaku pencabulan terhadap lima anak kandungnya berinisial S (38) meninggal dunia, Rabu (24/3). Ayah bejat itu dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, diduga karena sakit.
Pelaku pencabulan terhadap lima anak kandungnya berinisial S (38) meninggal dunia, Rabu (24/3). Ayah bejat itu dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, diduga karena sakit.
Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, AKP Rafles Marpaung membenarkan kabar meninggalnya pelaku pencabulan terhadap lima anaknya.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Bagaimana Achmad Megantara merawat anaknya? Achmad Megantara kerap membagikan momen saat momong anaknya.
-
Siapa pelaku pencabulan terhadap anak di Tanjung Pandan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar. Korban tak menaruh curiga. Perintah Brigpol AK dia turuti. Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam"Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu," kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Iya, yang bersangkutan meninggal dunia," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/3).
Namun dia belum bisa memerinci penyakit apa yang diderita pelaku pencabulan tersebut. Sedangkan jenazah pelaku pencabulan itu telah diserahkan ke keluarganya.
"Sebentar lagi rapat," singkatnya.
Seperti diketahui, S yang sehari-hari sebagai penarik bentor (becak motor) ditangkap personel Satreskrim Polrestabes Medan, pada medio Februari 2021 karena mencabuli lima putri kandungnya yang masih di bawah umur. Lima putri kandung pelaku yang dicabuli yakni N (14), VL (13), DN (10) dan GZ (7) serta NA (4). Aksi bejat itu dilakukannya sejak dirinya pisah ranjang dengan istrinya berinisial A.
Aksi ayah biadab itu berawal pada Oktober 2020. Kejadian bermula karena istri korban yang berinisial A memilih meninggalkan rumah dan tinggal di kawasan Marelan karena sering bertengkar dengan pelaku. Perilaku biadab S akhirnya terbongkar setelah dua anak korban berinisial N dan VL mengadu kepada ibunya. Ibu korban yang tidak terima dengan perilaku suaminya kemudian melapor ke Polrestabes Medan.
Baca juga:
8 Pelaku Pencabulan Anak di Karawang Ditangkap dalam 2 Bulan
Cabuli Anak di Bawah Umur, Remaja di Kupang Dijemput Polisi
Seorang Pria Bogor Nekat Cabuli Bocah 10 Tahun di Bantaran Sungai
Bermula dari WhatsApp, ABG di Kembangan Jakarta Jadi Korban Pelecehan
Bejat, Guru SMK di Medan Tega Cabuli 2 Anak Kandung
Residivis Kasus Pemerkosaan Kepergok Berduaan Bareng Siswa SMA, Ortu Lapor Polisi