Pelaku tawuran di Ciracas tewaskan 2 pelajar ngaku pinjam celurit dari kakak
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra menjelaskan peristiwa bermula saat dua korban tewas, Dede Kurniawan (14) dan Muhammad Rafli (14) melintas di lokasi, Jalan Gudang Air RT 1 RW 02 Kp. Rambutan Ciracas dengan berbonceng motor.
Kasus tawuran di Ciracas yang menewaskan dua pelajar hingga kini masih diusut Polres Jakarta Timur. Menurut keterangan pelaku mendapatkan senjata tajam yang digunakan untuk tawuran dari kakak kandungnya.
Demikian diungkapkan Komisioner KPAI Bidang Anak Berhadapan Hukum, Putu Elvina usai bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Dimana biasanya tawuran pelajar terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah. Mereka hapal betul angkutan umum apa saja yang digunakan dan menjadi target sasaran.
-
Kapan tawuran pelajar pertama di Jakarta terjadi? Tercatat tawuran itu terjadi pada 29 Juni 1968, di mana dalam catatan tersebut tawuran terjadi antara siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan siswa dari STN (Sekolah Tehnik Negeri) dan menimbulkan sebanyak 8 orang korban.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
"Jadi diantara 13 orang ini ada yang siapkan senjata, senjata ini dipinjam dari kakaknya yang memang juga mantan geng suka tawuran. Artinya tawuran ini diturunkan dari senior kakak kepada adik, jadi pengakuan tersangka darimana ia dapat senjatanya itu dari kakaknya. Kata salah satu pelaku kan ada tiga, dari kakaknya dipinjam, pokoknya sudah siapkan itu," ujarnya di lokasi, Selasa (13/2).
Saling ejek di media sosial antar dua kelompok, lanjut Putu, menjadi pemantik terjadinya tawuran. Usut punya usut, dua kelompok ini pernah melakukan tawuran beberapa waktu silam.
"Inikan saling ejek, sudah pernah tawuran dua geng ini. Pada tawuran sebelumnya yang geng tersangka ini kalah. Akhirnya mereka ejek lagi balesan lewat instagram ayo balas lagi seperti itu di medsos akhirnya mereka menyisir. Disisir kaya ronda ketemu sama geng korban," ujarnya.
"(Dendam lama) Iya bisa dibilang begitu, masalah lama," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra menjelaskan peristiwa bermula saat dua korban tewas, Dede Kurniawan (14) dan Muhammad Rafli (14) melintas di lokasi, Jalan Gudang Air RT 1 RW 02 Kp. Rambutan Ciracas dengan berbonceng motor.
Nahas, saat melewati warung kopi 288, sekelompok pemuda mencegat keduanya. Tanpa basa-basi, dua pelajar malang itu langsung dikeroyok, bahkan dipukul menggunakan senjata tajam berupa celurit dan tumpul.
Saat itu, korban Dede langsung tewas di lokasi, sedangkan, Rafli menghembuskan napas terakhir di Jalan Puskesmas, ketika hendak melarikan diri.
Kini, polisi telah menangkap tiga pelaku yakni AR (14), R (14) dan TA (16).
Baca juga:
Tawuran di Ciracas tewaskan dua pelajar, KPAI datangi Polres Jaktim
Polres Jaktim bekuk pelaku tawuran pelajar SMP tewaskan satu orang
Hendak tawuran, 11 remaja di Ciputat diciduk polisi
Jadi korban salah sasaran pelajar tawuran, siswa SMK tewas luka bacok
Asmara berujung tawuran dua SD hingga bawa balok di Makassar
Diduga hendak tawuran, dua pelajar bawa celurit diamankan polisi Depok