Pelaku teror bom Mapolres Kukar pernah dinyatakan sakit jiwa
Terduga ditangkap di salah satu masjid di daerah Manggar. Rencananya IW akan melakukan teror bom di masjid-masjid.
Kepolisian Resor (Polres) Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) menangkap seorang terduga pelaku teror bom bernama IW (32 tahun). IW selama ini dikenal sebagai guru salah satu sekolah di Tenggarong.
"Dia ditangkap di kawasan Manggar, Balikpapan pada Jumat dini hari pukul 00.40 Wita di Masjid Al Kafi di Jalan Mulawarman RT 15 Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur," kata Wakil Kepala (Waka) Polres Kukar, Kompol Eko Budiarto seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/12).
Terduga pelaku sebelumnya melakukan teror di depan Mapolres Kukar pada Kamis siang sekitar pukul 13.45 Wita. Saat melakukan teror tersebut, IW menaruh tas hitam di depan Mapolres Kukar berisi piston, busi dan kabel.
Selanjutnya pelaku menelepon Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) yang nomornya tertera di spanduk Mapolres Kukar yang mengatakan memasang bom dan menaruhnya di tas.
"Kemudian pihak Opsnal langsung mencari kebenarannya, ternyata memang ada tas. Kemudian tim Gegana melakukan penjinakan, ternyata bukan bahan peledak. Selanjutnya pihak Reskrim dan Intelkam Polres Kukar melakukan pengejaran," kata Eko.
Terduga ditangkap di salah satu masjid di daerah Manggar. Rencananya IW akan melakukan teror bom di masjid-masjid yang kurang dikunjungi umat untuk beribadah.
"Anggota Polres Kukar melakukan penangkapan terhadap terduga tersebut kurang dari 24 jam. Dari hasil pemeriksaan awal ditemukan adanya kartu kuning untuk berobat yang menyatakan terduga mengidap sakit jiwa," kata Eko.
Wakapolres mengatakan saat ini, terduga diamankan di Mapolres Kukar untuk menjalankan pemeriksaan selanjutnya. Dan belum diketahui apakah dia masuk dalam jaringan teroris.
"Saat ini kita masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif melakukan teror tersebut dan belum diketahui apakah termasuk anggota jaringan teroris, karena ditemukan surat keterangan sakit jiwa dari Rumah Sakit di Samarinda," kata Eko.