Pemakaman Massal Korban Gempa dan Tsunami Palu Ramai Diziarahi Warga
Isak tangis yang bercampur dengan doa lintas agama dari warga yang keluarganya menjadi korban bencana alam mewarnai ziarah.
Lokasi pemakaman massal ribuan orang yang menjadi korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi 28 September 2018 di Kota Palu, ramai diziarahi warga sehari menjelang bulan Ramadan, Minggu (5/5). Sejak pukul 15.00 WITA, warga yang datang dari dalam maupun luar Kota Palu, silih berganti mengunjungi lokasi pemakaman di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, untuk berdoa dan tabur bunga.
Isak tangis yang bercampur dengan doa lintas agama dari warga yang keluarganya menjadi korban bencana alam mewarnai ziarah.
-
Apa itu Puasa Ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa Kue Talam diminati selama Ramadan? Jenis kue talam yang paling banyak diburu selama Ramadan adalah amparan tatak. Selain itu, ada juga bingka banjar yang laris manis.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
Ziarah ini juga terlihat berbeda dari ziarah ke makam biasanya, karena sebagian besar warga ada yang datang membawa nisan masing-masing keluarga yang menjadi korban. Hal itu dilakukan untuk memberi tanda makam keluarganya di lokasi pemakaman massal tersebut.
Bahkan tidak sedikit warga yang mengaku bahwa sampai sampai saat ini belum menerima kabar apapun dari keluarganya, yang saat bencana alam gempa bumi, tsunami serta likuifaksi dinyatakan hilang. Mereka hanya percaya dan berasumsi bahwa keluarganya yang menjadi korban, telah di kuburkan di lokasi pemakaman massal ini bersama korban lainya.
"Suami saya jadi korban tsunami di Pantai Talise, sampai saat ini belum ada kabarnya. tapi saya yakin dia sudah dikebumikan disini'," ujar Dewi, salah seorang peziarah seperti dikutip Antara, Senin (6/5).
Hal yang sama juga dirasakan Ian, salah seorang warga yang ayahnya menjadi korban likuifaksi di Kelurahan Petobo. Dia hanya bisa pasrah dan berdoa agar ayahnya dan seluruh warga yang menjadi korban bencana pada 28 september 2018 lalu bisa mendapatkan tempat terbaik.
"Ramadhan kali ini pasti berbeda dari tahun sebelumnya. beberapa anggota keluarga kurang. tapi yang jelas kita doakan semoga mereka ditempatkan ditempat Sebaik-baiknya," ujarnya.
Baca juga:
Pemerintah Ajukan Pinjaman Rp 4,25 Triliun ke ADB Pulihkan Sulteng Pasca Gempa
Gempa dan Tsunami Sulteng Telan Biaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rp 36 T
Pemerintah Tetapkan Zona Merah di Palu
Pemerintah Akan Bangun Tanggul Cegah Luapan Air Laut di Palu
Semangat Korban Gempa di Sigi Sulteng Sambut Pemilu 17 April