Pembebasan lahan Tol Soroja hampir selesai, Juli 2016 harus tuntas
Tol itu diharapkan tersambung ke Stadion Si Jalak Harupat, sebagai lokasi pembukaan PON 2016.
Sejak dilakukan groundbreaking pada awal September lalu, pembebasan lahan Tol Soreang - Pasirkoja (Soroja) Bandung sudah mencapai 95 persen. Pembangunan tol sepanjang sebelas kilometer diyakini bisa rampung pada Juli 2016.
Target itu dipasang karena tol itu bakal terhubung dengan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Stadion itu rencananya sebagai tempat pembukaan Pekan Olahraga Nasional 2016 digelar September tahun depan.
"Hasil terakhir Tol Soroja yang mana asalnya 10 persen (sisa pembebasan lahan), sekarang sudah 95 persen. Masih ada 5 persen lagi. Atau kurang lebih 6 hektare lagi yang belum selesai (pembebasan lahan)," kata Plt Sekda Jabar, Iwa Karniwa, di Gedung Sate, Bandung, Jumat (9/10).
Menurut Iwa, pihaknya masih terus membahas dengan beberapa pihak buat melancarkan proyek jalan bebas hambatan senilai Rp 1,5 triliun itu.
"Masih ada yang dalam Tanah Pemda Kabupaten 25 bidang, dan tanah masyarakat 23 bidang. Selanjutnya juga ada beberapa tanah wakaf yang prosesnya memang harus ke Kementerian Agama," lanjut Iwa.
Selanjutnya, pembangunan Tol Soroja juga mengganggu Sutet milik PLN dengan kekuatan di atas 600 kVa. Untuk itu, Pemprov meminta bantuan soal titik jalur Sutet kepada PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB).
"Dan kelima Jembatan yang melalui Citarum. Sudah dibahas ke Balai Besar Wilayah Sungai Citarum," ucap Iwa.
Selain masalah tadi, Pemprov Jabar juga masih harus mengurus tanah khas desa dan tanah wakaf. Pihaknya mengaku sudah melakukan pendataan. Nantinya data ini akan dikoordinasikan dengan Kanwil Kemenag Jabar.
"Khusus untuk tanah wakaf saya sudah minta hari Senin 12 Oktober, saya akan koordinasi dengan Kanwil Agama," ucap Iwa.
Meski demikian, lanjut Iwa, proses pembangunan tol menghubungkan Kota dan Kabupaten Bandung mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
"Anatomi permasalahan yang ada sudah dilakukan. Masyarakat mendukung. Jadi bagaimana hambatan bisa dituntaskan. Juli 2015 bisa selesai dan sekarang semua berproses terus," tutup Iwa.